Mohon tunggu...
Mata YRE
Mata YRE Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya suka membaca beragam genre buku, artikel, jurnal dan juga gemar menulis di blog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sama-sama Pendosa tetapi Beda Reaksi Terhadap Yesus

28 Maret 2024   10:41 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedua, kisah ini mengajarkan tentang kasih dan belas kasihan Tuhan yang melampaui batas apa pun. Meskipun Yesus sendiri mengalami penderitaan yang luar biasa, Ia masih mampu memberikan pengampunan kepada orang-orang yang memintanya dengan tulus. Kasih karunia dan pengampunan-Nya tidak terbatas oleh dosa-dosa kita, melainkan selalu tersedia bagi siapa pun yang dengan sungguh-sungguh meminta.

Ketiga, kisah ini juga menekankan pentingnya iman dalam memperoleh keselamatan. Penjahat yang bertobat menunjukkan bahwa iman yang sungguh-sungguh pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dapat membawa seseorang kepada keselamatan kekal.

Relevansi dan Aplikasi Saat Ini

Meskipun kisah ini terjadi ribuan tahun yang lalu, pesan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sikap tobat, kerendahan hati, kasih karunia, dan iman masih merupakan prinsip-prinsip yang penting dalam menjalani kehidupan rohani yang berkenan kepada Tuhan.

Dalam konteks hubungan antarmanusia, kisah ini juga mengajarkan tentang pentingnya memberikan kesempatan kedua kepada sesama, serta kemampuan untuk melihat potensi baik di dalam setiap individu meskipun masa lalunya penuh dosa dan kesalahan.

Kesimpulan

Injil Lukas 23:39-43 memberikan gambaran yang jelas tentang dua reaksi yang berbeda dari dua penjahat yang mengalami nasib yang sama di samping Yesus Kristus. Sementara satu menghujat dan meragukan, yang lain bertobat dan memperlihatkan iman yang sungguh-sungguh. Kisah ini menegaskan pentingnya tobat, kasih karunia, dan iman dalam perjalanan rohani seseorang menuju keselamatan.

Melalui pembelajaran dari kisah ini, kita diingatkan akan kebesaran dan kasih Tuhan yang selalu siap memberikan pengampunan kepada siapa pun yang dengan tulus meminta. Reaksi kedua penjahat tersebut juga menjadi cermin bagi kita untuk selalu merenungkan sikap dan tindakan kita dalam menghadapi Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dengan demikian, mari kita terus belajar dan bertumbuh dalam iman, kerendahan hati, dan kasih karunia, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi nyata akan kasih dan kebesaran Tuhan di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun