Mohon tunggu...
Mata YRE
Mata YRE Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya suka membaca beragam genre buku, artikel, jurnal dan juga gemar menulis di blog

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna di balik Ungkapan "Aku Adalah yang Awal dan Akhir"

19 Januari 2024   08:39 Diperbarui: 19 Januari 2024   08:42 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna Dibalik Ungkapan Aku Adalah Yang Awal dan Yang Akhir

Ungkapan "Aku adalah yang Awal dan yang Akhir" sering kali muncul dalam Alkitab, terutama dalam kitab Wahyu. Ungkapan ini memiliki makna yang mendalam dan melambangkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna di balik ungkapan ini dan menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang karakter Allah yang terungkap dalam ungkapan ini.

1. Ungkapan "Aku adalah yang Awal dan yang Akhir" dalam Konteks Alkitab

Ungkapan "Aku adalah yang Awal dan yang Akhir" pertama kali muncul dalam kitab Wahyu, pasal 22, ayat 13. Ayat ini berbunyi, "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Dalam ayat ini, Tuhan Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai Alfa dan Omega, huruf pertama dan terakhir dalam alfabet Yunani. Ungkapan ini mencerminkan keabadian, kekekalan, dan kekuasaan Tuhan dalam seluruh rentang waktu.

Dalam konteks Alkitab, ungkapan ini juga muncul dalam kitab Wahyu 1:8, di mana Tuhan Yesus mengatakan, "Akulah Alfa dan Omega, Firman Allah yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Ungkapan ini menegaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Firman Allah yang kekal dan memiliki kuasa atas segala sesuatu.

2. Makna Ungkapan "Aku adalah yang Awal dan yang Akhir"

2.1. Keabadian Tuhan

Ungkapan "Aku adalah yang Awal dan yang Akhir" menggambarkan keabadian Tuhan. Allah tidak terbatas oleh waktu dan tidak terikat oleh batasan manusia. Dia ada sebelum segala sesuatu ada dan akan ada setelah segala sesuatu lenyap. Ungkapan ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta yang kekal dan tidak tergantung pada waktu.

2.2. Kekuasaan Tuhan

Ungkapan ini juga mencerminkan kekuasaan Tuhan atas segala sesuatu yang ada di dunia ini. Sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, Tuhan memiliki kendali penuh atas sejarah dan masa depan. Dia adalah sumber kehidupan dan kekuatan, dan tidak ada yang terjadi di dunia ini yang melampaui kuasa-Nya. Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa kita dapat bergantung sepenuhnya pada Tuhan yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu.

2.3. Kesetiaan Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun