Terjadinya pelemparan batu oleh oknum fans Persija dan dibalas dengan perusakan mobil plat B oleh oknum fans Persib sungguh disayangkan. Namun jangan anggap fans bola itu perusuh. Paling tidak menurut sebuah riset tentang fans bola. Paling tidak ditemukan ada empat tipe fans sebuah klub sepak bola. Pertama, golongan fanatik. Mereka ini termasuk fans garis keras yang senang berkelompok dan memiliki pandangan sempit terhadap fans klub lain. Tipe fans ini yang rawan berbuat rusuh. [caption id="attachment_250701" align="alignnone" width="648" caption="Tipe fans bola. Fans yang rusuh sebenarnya minoritas dibanding fans yang berpikiran terbuka."][/caption] Kedua, Fans penyendiri (solitaire). Golongan fans ini tidak menyukai kerusahan, bahkan mereka cenderung tidak suka keramaian. Mereka lebih memilih menonton bola di rumah karena lebih damai. Selain itu mereka juga penuh pertimbangan dan cenderung idealis. Ketiga, Enthusiast. Golongan fans ini merupakan yang paling sering menonton pertandingan klub yang didukung. Berbeda dengan fanatik, niat mereka nonton ke stadion adalah murni untuk memberi dukungan ke klub. Mereka punya harapan besar terhadap klub mereka untuk bisa juara. Jika klub bermain buruk mereka menyalahkan klub sendiri, bukan ke tim lawan. Keempat, Fans Moderat. Golongan fans ini suka dengan sepak bola namun tidak terlalu fanatik. Mereka menyukai tren terbaru, dan lebih berpikiran terbuka. Tidak masalah jika klub menang atau kalah, mereka tetap loyal mendukung klub. Secara persentase, golongan fanatik merupakan golongan yang paling sedikit (18%). Beda dengan golongan fans lainnya. Terbesar adalah golongan enthusiast (30%) dan fans (31%). Ini menandakan kelompok yang rusuh sebenarnya hanya pencilan saja. Bagaimanapun juga, ketika rusuh terjadi seolah-olah semua fans bola bersalah dan jadi target. Oleh sebab itu perlu peran dari manajemen klub untuk mengenalkan budaya damai. Mulai dari pemilihan kata-kata dalam jumpa pers hingga dalam desain merchandise ofisial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H