Trik di dalam maupun di luar lapangan seolah menjadi hal yang sangat biasa dilakukan oleh tim sepakbola untuk meraih target kemenangan pada sebuah pertandingan. Sayangnya Indonesia tidak terbiasa melakukan hal itu terutama di luar lapangan. Malaysia dalam hal ini menjadi jagonya, terlebih ketika menghadapi Timnas Indonesia di semua kelompok usia.
Teror Sinar Laser
Masih membekas rasa kecewa publik bola Tanah Air ketika Garuda dihempaskan Harimau Malaya di partai final Leg 1 pada tanggal 26 Desmber 2010 lalu di stadion Bukit Jalil, Malaysia. Dimana diyakini bahwa yang menjadi penyebab kekalahan itu adalah ketika penjaga gawang kita Markus Horison diteror sinar laser oleh supporter Timnas Malaysia. Sampai Wasit Toma Masaaki pun terpaksa harus menghentikan pertandingan sejenak ketika Malaysia akan melakukan tendangan bebas.
Tipu daya sebagai tim yang tidak siap di Kualifikasi AFC Cup U-23
Cara berikutnya yang dilakukan Malaysia jauh lebih cerdas. Yaitu pengelabuhan atau tipu daya melalui media massa. Adalah saat Timnas U-23 Malaysia  akan berlaga di babak Kualifikasi Piala AFC U-23 di Bangkok. Dimana dalam waktu kurang dari 1 bulan sebelum laga perdana dimulai, media massa Malaysia dan  Indonesia begitu massif memberitakan tentang ketidaksiapan Malaysia menghadapi even ini.
Pada saat itu Ong Kiem Swee selaku pelatih kepala Timnas U-23 Malaysia selalu mengatakan kepada media bahwa persiapannya terkendala oleh klub-klub yang tidak memberikan ijin para pemainnya untuk segera bergabung mengikuti TC, dan  berberbagai hal lain yang menghambat. Bahkan 3 hari jelang kick off melawan Indonesia, media masaa ternama Indonesia memberitakan bahwa  persiapan Timnas U-23 malaysia masih compang-camping.
Hal yang sebenarnya adalah saat itu Harimau Malaya telah mempersiapkan diri dengan sangat baik yaitu dengan melawat ke China untuk menjalani TC dan serangkaian uji coba melawan klub-klub papan atas Liga China.Â
Merekapun meraih hasil positif ketika menang melawan Guangzhou Evergrande, imbang melawan Guanzhou R&F dan hanya sekali kalah melawan Timas China U-22. Semua itu menandakan betapa kuat dan siapnya anak asuh Ong Kiem Swee menghadapi babak kualifikasi piala AFC U-23.
Tipu daya sebagai tim yang lemah di Kualifikasi AFC Cup U-19
Hal yang sama dilakukan Malaysia ketika menjelang babak kualifikasi piala Asia U-19 di Korea Selatan. Dimana Malaysia berada dalam satu group dengan Korea Selatan, Timor Leste, Brunai dan Indonesia.
Pelatih Malaysia Bojan Hodak ketika itu nampak kebakaran jenggot saat mengetahui hasil drawing menempatkan Malaysia  dalam satu group dengan Indonesia. Ia selalu mengatakan bahwa merupakan sesuatu yang aneh Indonesia ikut babak kualifikasi, sementara Indonesia adalah tuan rumah di putaran final yang pasti lolos tanpa harus bertanding di babak kualifikasi.
Yang ditangkap oleh publik bola tanah air pada saat itu adalah betapa takutnya Malaysia menghadapi Indonesia yang di dalamnya terdapat pemain-pemain berkelas termasuk Egy Maulana Vikri. Dan Malaysia memang menciptakan opini bahwa mereka adalah tim yang lemah, yang akan kalah jika berhadapan dengan Egy Maulana Vikri dan kawa-kawan.
Semua upaya itu dilakukan agar Indonesia menganggap remeh mereka dan berharap Indonesia lengah. Padahal Malaysia sangat yakin dengan kekuatannya yang berisi pemain-pemain berkelas macam Zafuan Azeman, Akhyar Rashid yang dijuluki Neymar from Kedah dan pemain lainnya.
Dan bencanapun terjadi terhadap Indonesia. Garuda Muda diberondong dengan 4 gol. Indonesia menyerah dengan skor telak 1-4 atas Timnas U-19 Malaysia. Egy dan kawan-kawan tak akan lolos putaran final apabila AFC Cup U-19 tidak diselenggarakan di Indonesia.
Jelang Semifinal AFF Cup U-19 di Sidoarjo
Dan terkini, jelang babak semifinal melawan Timnas U-19 Indonesia di Sidoarjo nanti malam. Malaysia masih melakukan tipu daya yang sama. Bojan Hodak sengaja mengumbar kelemahan timnya dengan mengatakan bahwa ia telah memulangkan pemain andalannya yang dijuluki Neymar from Malaysia, Akhyar Rasid dan Gerald Gadit.
Beberapa hari yang lalupun Pelatih berkebangsaan Kroasia itu juga mengatakan bahwa keikutsertaan nya di AFF Cup U-19 ini adalah bukan untuk mencari titel, tetapi hanya untuk sekedar melakukan persiapan  untuk kejuaraan Asian Cup U-19 yang akan diselenggaran di Jakarta awal Oktober mendatang.
Ayo stop Coach Indra. Jangan termakan lagi oleh akal bulus atau tipu daya Malaysia. Cerdaslah patriot bangsa ku. Gilas musuh bebuyutan Indonesia dengan elegan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H