Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Animator - Justice, Peace and Integrity of Creation

JPIC adalah yayasan sosial milik Ordo Saudara Dina Kapusin Medan yang bergerak secara khusus di tiga bidang, yaitu bidang Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wisata

8 Agustus 2023   12:34 Diperbarui: 8 Agustus 2023   12:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                  

Berwisata merupakan hal yang diinginkan banyak orang bahkan rela mengeluarkan banyak biaya demi berwisata ke tempat yang disenangi. Tetapi apakah semua orang yang berwisata (melakukan perjalanan wisata) mengerti apa itu wisata, apa unsur-unsur wisata, sarana dan prasarana dan dampak pariwisata bagi lingkungan? Mari kita lihat dan jawab pertanyaan ini.

Apa itu Pariwisata, wisata dan wisatawan

Secara etimologi, kata pariwisata terdiri dari dua kata, yaitu pari dan wisata (bahasa Sansekerta). Pari berarti banyak atau berkeliling dan wisata berarti pergi atau bepergian.  Jika diartikan secara harafiah, pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Istilah pariwisata pertama kali digunakan pada tahun 1959 dalam Musyawarah Nasional Turisme II di Tretes, Jawa Timur (Suwena & Widyatmaja, 2010).

Banyak pengertian tentang pariwisata yang dikemukakan oleh para pakar, namun belum ada suatu kejelasan dan kesepakatan bersama. Salah satu definisi dari pakar, yaitu James J Spillane menyebutkan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, memperbaiki kesehatan, mengetahui sesuatu, menikmati olahraga, istirahat, menunaikan tugas, dan berziarah (Suwena & Widyatmaja, 2010).

Wisata adalah perjalanan, dalam Bahasa inggris dapat disamakan dengan kata "travel". Undang-undang RI No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dan dilakukan dalam waktu sementara (Ismayanti, 2020).

Wisatawan (tourist) adalah aktor dalam kegiatan wisata atau orang yang melakukan perjalanan baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan untuk menikmati kesenangan atau rekreasi di objek wisata. Wisatawan terdiri dari wisatawan domestik dan wisatawan asing atau manca negara (Isdarmanto, 2017).

Apa saja Unsur, sarana dan prasarana pariwisata?

Unsur-unsur pokok yang perlu ada dalam pariwisata adalah sebagai berikut:

Daya tarik wisata. Daya tarik wisata mempunyai kekuatan tersendiri karena dapat memunculkan motivasi bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Daya tarik wisata dapat berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, produk buatan, dan ekonomi kreatif. Semakin banyak daya tarik wisata di daerah objek wisata maka akan semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung (Fauziah Eddyono, 2021). Setiap destinasi wisata memiliki daya tarik yang berbeda-beda sesuai dengan potensi yang dimiliki. Jenis daya tarik wisata yang biasanya ada dalam destinasi wisata adalah daya tarik wisata alam (natural tourist atractions), misalnya danau, sungai, laut, gunung, air terjun, hutan. Daya tarik wisata bautan manusia (cultural tourist attractions), misalnya daya tarik wisata budaya (Isdarmanto, 2017).

Fasilitas dan jasa pelayanan wisata (Amenities). Amenitasi berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap, serta restoran atau warung untuk makan dan minum. Beberapa fasilitas lain juga diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan wisatawan, seperti toilet umum, tempat parkir dan klinik kesehatan (Isdarmanto, 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun