Mohon tunggu...
JO Poenjiono HW
JO Poenjiono HW Mohon Tunggu... profesional -

Tinggal di Salatiga, kota yang kecil dan sejuk di kaki gunung Merbabu. Bekerja sebagai Metagold Trader.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa harus Jusuf Kalla ? Strategi yang sangat cerdas.

24 Mei 2014   22:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:09 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="320" caption="jokowi-kalla @asianews.it"][/caption] Mengapa harus Jusuf Kalla yang menjadi cawapres Jokowi ? Itu pertanyaan yang berulang-ulang muncul dalam benak saya. Dan saya coba cari dan baca artikel-artikel mengenai hal tersebut tapi saya hanya menemukan black campaign tentang Jusuf Kalla menjadi cawapres setelah membayar uang mahar 10 T. Mari kita telusuri, kupas dan pahami pola pikir petinggi-petinggi partai Koalisi Indonesia Hebat. Karena merekalah yang sepakat mengambil keputusan mengenai cawapres ini. Dasar keputusan. Mari kita rinci dan perjelas tentang apa keputusan Jokowi dalam Koalisi Indonesia Hebat ini : 1. Revolusi Mental dimulai birokrasi yang bersih dan budaya Kabinet Kerja, bukan kabinet bagi-bagi kekuasaan 2. Trisakti yang meliputi "Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya" Adapun kandidat cawapres sebelumnya adalah : 1. Puan Maharani 2. Mafmud MD 3. Abraham Samad 4. Jusuf Kalla Mari kita kupas habis 4 kandidat cawapres ini ! 1. Puan Maharani Sedari awal saya yakin kalau beliau tidak akan terpilih jadi cawapres Jokowi, karena Jokowi menegaskan kalau cawapresnya adalah orang luar jawa. Kemudian penolakan juga muncul dari internal PDIP sendiri yang menganggap Puan Maharani belum layak untuk memimpin Indonesia. 2. Mafmud MD Saya tadinya menjagokan Mafmud MD untuk menjadi cawapres Jokowi tapi saya tidak menduga kalau keputusan Jokowi untuk memulai dari kabinet kerja yang bersih dari praktek bagi-bagi kekuasaan mempunyai tujuan yang tersendiri yaitu menyortir orang-orang dengan karakter tidak layak dalam birokrasi pemerintahan yang bersih dan niat kerja untuk rakyat. PKB yang bergabung dalam koalisi Indonesia Hebat ini dengan sendirinya tersortir pihak-pihak yang hanya mengincar kedududukan dan jabatan, terseleksi dengan sendirinya. Andaikata Mafmud MD masih bertahan di kubu Indonesia Hebat ini, saya yakin dan percaya beliau suatu waktu tetap akan mendapat jabatan tinggi dengan track record penegakan hukum yang baik dari beliau. Tapi karena persyaratan koalisi Indonesia Hebat yang tidak bagi-bagi kekuasaan, maka kita menjadi tahu  apa tujuan Mafmud MD bergabung dengan koalisi Indonesia Hebat ini yaitu jabatan cawapres. Dan begitu keinginan dan ambisi beliau tidak tercapai, kelihatanlah karakter yang sesungguhnya. Alasan Dibalik Keputusan Mafmud MD Berpindah Kelain Hati 3. Abraham Samad Saya tadinya juga menjagokan beliau ini juga lebih dari Mafmud MD. Dan sewaktu keputusan cawapres Jokowi adalah Jusuf Kalla. Saya kecewa habis-habisan. Tapi sekarang saya mengagumi keputusan itu. Mengapa ? Kembali kepada keputusan Jokowi untuk memulai kabinet kerja yang bebas dari praktik bagi-bagi kekuasaan. Strategi ini otomatis akan memisahkan mana orang-orang yang ambisius mencari jabatan dan mana saja orang-orang kerja untuk pengabdian tulus kepada rakyat. Strategi ini secara otomatis akan memisahkan orang-orang jahat dan orang-orang baik. Strategi ini sudah mengkalkulasi secara pasti bahwa semua orang yang bergabung untuk mengincar jabatan dan kekuasaan yang dalam hal ini pasti berhubungan dengan korupsi pasti akan tereliminasi dan berkumpul di tempat yang sama, seperti kata pepatah "Orang baik mencari komunitas baik, orang jahat mencari komunitasnya" Dan kalau mereka yang ambisius ini berkumpul di tempat yang sama, dibutuhkan pedang yang maha tajam untuk menjadi alat pengadilan dan hukuman terhadap orang-orang tersebut. Pedang maha tajam ini adalah KPK. Karena itu tidak mungkin Jokowi menarik Abraham Samad sebagai cawapres sebab KPK masih butuh figur kuat seperti Abraham Samad untuk memimpin KPK. Kalau Abraham Samad jadi cawapres maka KPK akan melemah, sehingga tidak bagus untuk keberhasilan strategi Jokowi tersebut. Terbukti saat KPK menetapkan Suryadharma Ali menjadi tersangka bukankah ini kegemparan yang melemahkan kubu lawan Jokowi tersebut? Apalagi ada kemungkinan Hatta Rajasa tersangkut korupsi di pengadaan KRL, mungkin bisa lebih gempar lagi. 4. Jusuf Kalla Mengapa harus Jusuf Kalla ? Kita harus memahami dulu peta partai politik Indonesia 2014 ini. [caption id="" align="alignnone" width="614" caption="peta partai politik Indonesia 2014 @kemendagri.go.id"]

[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="702" caption="hitung cepat 2014 @kompas.com"]
[/caption] Perhatikan gambar hitung cepat Kompas pada 10 April 2014 diatas. PDIP       = 19,24 % Golkar     = 15 % Gerindra   = 11,75 % Partai-partai Islam = PKB+PAN+PKS+PPP+PBB = 9,13+7,49+6,99+6,7+1,54= 31,85 % Seharusnya dengan jumlah total prosentase suara semua partai-partai Islam, mereka bisa membuat koalisi tersendiri dan mengangkat capres dan cawapres sendiri. Mengapa mereka tidak melakukan ? Bahkan ada yang bergabung dengan PDIP dan ada yang bergabung dengan Gerindra. Mengapa demikian ? Kuncinya mereka tidak punya kader bagus untuk diusung sebagai capres dan cawapres. Walaupun tidak punya kader yang bagus untuk jadi pemimpin, tapi akar rumput partai mereka sangat solid dan cinta akan partainya. Karena itu Jokowi membutuhkan cawapres yang bisa merangkul pihak akar rumput Golkar dan bersamaan itu juga pihak akar rumput partai Islam khususnya NU. Dan Jusuf Kalla figur yang sangat tepat karena beliau adalah sesepuh Golkar dan juga termasuk orang yang dekat dengan NU. Beliau mewakili 2 pihak akar rumput dan kader muda Golkar dan NU. Jusuf Kalla juga dikenal baik oleh orang Aceh, Poso, dan kepulauan timur lainnya karena kiprah beliau dalam mendamaikan permusuhan. Keputusan memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres ini sangat hebat efeknya yaitu : 1. Mampu menggembosi pihak akar rumput dan kader muda Golkar 2. Kaum NU sekarang bisa lebih tenang memilih pihak Jokowi karena ada figur kuat mewakili NU yaitu Jusuf Kalla 3. No.1 dan 2 diatas bergabung tanpa syarat apapun, mereka memilih karena ada figur saja. Lalu apa keuntungan Jusuf Kalla menerima menjadi cawapres Jokowi ? Untuk mengetahui keuntungan tersebut, anda harus memahami pola pikir seorang Jusuf Kalla. Bayangkan! Jusuf Kalla adalah pengusaha yang sukses, punya track record yang cukup bagus, punya latar belakang dan pengalaman di bidang politik yang cukup bagus dan sukses pula, seorang negarawan yang diakui indonesia bahkan dunia internasional. Kurang apa lagi ? Pepatah mengatakan "Macan meninggalkan Belang, Gajah meninggalkan Gading, Manusia meninggalkan Nama Baik" Karir sukses seorang Jusuf Kalla kurang satu hal yaitu Nama Baik sebagai Negarawan yang berhasil meregenerasi negarawan berikutnya. Dengan kata lain menjadi Bapak Negarawan. Fakta membuktikan bahwa Jusuf Kalla adalah orang yang melobi Megawati Soekarnowati untuk mendukung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dari awal Jusuf  Kalla sudah melihat kalau Jokowi nantinya akan menjadi pemimpin bangsa, karena itu Jusuf Kalla mau menjadi cawapres seperti senior yang melindungi (membackup) yuniornya. Tujuan akhir Jusuf Kalla adalah menciptakan Jusuf Kalla berikutnya yaitu Jokowi. Lalu apa keuntungan untuk Indonesia ? Dengan 2 tipe pemimpin yang diibaratkan 2 matahari itu sama saja mimpi percepatan pembangunan Indonesia pasti akan terlaksana. Seperti kata Jokowi "Jokowi tanpa JK, hanya tinggal O Owi" Tidak perlu Jusuf Kalla harus membayar uang mahar 10 T untuk menjadi cawapres, karena harga figur Jusuf Kalla itu sendiri sudah melebihi 10 T bagi koalisi Indonesia Hebat. Jadi saya simpulkan isu itu hanya black campaign saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun