Mohon tunggu...
Joy sigiro
Joy sigiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Seorang pribadi yang memiliki passion di bidang sport entushiast dan tertarik kepada pemberitaan global yang aktual dan faktual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gerakan Feminisme dan Sejarah Perjuangan Perempuan di Indonesia

27 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 27 Juni 2024   15:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem patriarki di Indonesia menjadi salah satu gerakan yang paling sering disuarakan hingga kini. Budaya patriarki menjunjung bahwa dominasi laki-laki itu diatas perempuan. Dan dari masa R.A.Kartini hingga peralihan dari rezim ke rezim, budaya patriaki sudah melekat dalam pemerintah dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini fokus pergerakan feminisme di Indonesia.

Banyak perempuan yang sudah berani tampil untuk menjabat sebagai pemimpin di pemerintahan atau instansi lainnya, namun hal itu belum mencapai indikator kesetaraan gender yang merata. 

Dikarenakan menurut survey Randazzp (2019) Sustainable Development Goals (SDG) menunjukkan bahwa pembangungan keberlanjutan dalam kesetaraan gender di Indonesia hanya menyentuh di skor 57.

Feminisme menjadi gerakan yang akan selalu diterapkan untuk memperbaiki ketimpangan gender seperti diatas. Dimana keteraan gender dalam status sosial, politik dan ruang publik, perempuan masih terus memperjuangkan hal tersebut. Perjuangan feminisme masih mendapati tantangan yang terus hadir dalam pergerakan arus budaya. 

Hingga saat ini, feminisme hadir untuk menghancurkan bias gender yang selama ini masih tetap ditanamkan dalam pikiran masyarakat Indonesia. Dimana perempuan merupakan sosok yang lemah dan hanya menjadi piagam dalam kehidupan sosial.

Feminisme di Indonesia tidak akan berhenti untuk menyuarakan tujuannya. Seperti pada perjuangan R.A Kartini yang terus menerus untuk memberikan kobaran api kepada perempuan agar suaranya didengar. Demikian juga hingga ke masa sekarang, masih maraknya terjadi diskriminasi terhadap perempuan. 

Dari perjuangan Kartini sampai Arivia membuktikan bahwa perempuan mampu dengan lantang menuarakan aspirasi mereka tentang kesetaraan bahkan tentang isu permasalahan sosial lainnya.

Untuk mewujudkan keseteraan gender yang hingga kini masih belum mencapai kepada puncak tujuan, maka perjuangan feminisme ini tidak hanya menjadi tugas dari perempuan saja. Namun partisipasi dari laki-laki juga perlu diterapkan agar suara kesetaraan hak dapat didengarkan oleh masyarakat lebih luas. 

Dalam mewujudkan kesetaraan gender, yang menghapus diskriminasi dan ketidakadilan maka kesetaraan ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mencapai kebersamaan keberadaan sebagai manusia yang utuh. Keberadaan yang utuh ini tidak dilihat dari latar belakang gender, namun dari kesiapan dan kesadaran masyarakat terhadap kesetaran hak.

Pandangan feminisme di setiap era sangat bergantung kepada kondisi dan situasi zaman yang dihadapinya. Dan pada kondisi zaman saat ini dapat dilihat bahwa kondisi kerja berbagai jenis buruh ditemukan bahwa krisis tenaga kerja wanita semakin merambah. Kondisi tersebut telah mempengaruhi berbagai gerakan feminisme di Indonesia. 

Maka oleh sebab itu, dengan melihat berbagai potensi permasalah yang kerap terjadi di Indonesia maka ada hal yang perlu ditanamkan bagi setiap warga negara. Hal yang perlu ditanamkan adalah melihat bahwa perempuan Indonesia mampu berpastisipasi dalam roda aktivitas kehidupan masyarakat. Peran perempuan juga dapat diwujudkan dengan mengikutsertakan dalam proses pembangunan dalam negeri. Sehingga kesadaran dalam partisipasi perempuan juga dibutuhkan dalam tatatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun