Mohon tunggu...
Joy sigiro
Joy sigiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Seorang pribadi yang memiliki passion di bidang sport entushiast dan tertarik kepada pemberitaan global yang aktual dan faktual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gerakan Feminisme dan Sejarah Perjuangan Perempuan di Indonesia

27 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 27 Juni 2024   15:20 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Feminisme merupakan suatu ideologi yang meneguhkan bahwa terdapat persamaan hak antara pria dengan perempuan. Tentunya dengan melihat bagaimana sejarah-sejarah lampau yang mengemas perjuangan dari Raden Ajeng Kartini untuk memberikan kesetaraan hak pada perempuan dan pria pada masa itu. Perempuan yang kerap disapa R.A. Kartini merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam kebangkitan gerakan feminis pribumi di Indonesia. 

Seorang Kartini merupakan pelopor gerakan feminisme yang mengobarkan suaranya untuk dapat menaikkan derajat perempuan agar setara dengan pria. Pada zaman Kartini, keadaan derajat wanita hanya dapat ditentukan dalam beberapa bidang kegiatan saja. Para kaum wanita pribumi hanya melakukan pekerjaan rumah seperti aktivitas memasak, menyapu dan lain sebagainya. Kartini mempelopori gerakan feminisme dengan cara meningkatkan edukasi wanita yang dimana mencetuskan para-para tokoh perjuangan gerakan feminisme yang lainnya.

Feminisme sendiri merupakan penyuaraan kesetaraan hak-hak perempuan dalam hal politik, sosial dan ekonomi. Gerakan feminisme diteguhkan awalnya pada tulisan Mary Wollstonecratf yang berjudul "A Vindication of The Rights of Woman" yang menuliskan kritik terhadap revolusi Prancis yang hanya berlaku pada laki-laki saja, tidak untuk perempuan.

Melihat dari awal mulanya gerakan feminisme ini, perjuangan Kartini dimulai saat dia melihat bahwa adanya ketidakadilan dalam sosial umum. Dimana Kartini menuliskan pemikirannya terkait realitas kondisi sosial perempuan pribumi. Dengan memperjuangkan hak-hak yang ada pada perempuan pribumi Indonesia, kartini mengerahkan idenya untuk menjadi tokoh yang berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan emansipasi kaum wanita. 

Dengan adanya gerakan awal yang menjadi pelopor perjuangan awal gerakan feminisme, perjuangan untuk mengusahakan kesetaraan gender di Indonesia akan terus berlanjut. Diawal pergerakan perjuangan kesetaraan gender di Indonesia, hadirlah organisasi perempuan pertama di Indonesia yang diberi nama Poetri Mardika. Poetri Mardika melakukan gagasan-gagasan yang menginspirasi perempuan-perempuan dalam menyuarakan hak mereka, yang dimana semenjak itu muncul organisasi-organisasi perempuan lainnya yang memiliki tujuan yang sama.

Dan seiring berkembangnya waktu dan peradaban sosial di Indonesia, pada pemerintah Presiden Soekarno memberikan kesempatan bagi setiap kalangan yang ingin memperjuankan gerakan feminisme di Indonesia. Dalam kesempatan ini, perjuangan untuk melakukan advokasi tentang keperempuanan dan perjuangan kepada kaum perempuan terus dibekali sedemikian rupa. Hal tersebut dilakukan untuk membentuk perjuangan yang sudah dimulai dari pejuang tokoh nasional, R.A. Kartini. 

Pada masa Orde lama, Gerwani merupakan salah satu organisasi yang aktif dalam menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan perempuan. Dan Gerwani juga melingkupi peranan dalam mengikutsertakan diri dalam bidang politik demi mengusahakan keadilan politik dan kebutuhan sosial peremputan. Namun perjuangan dari emansipasi wanita tidak berjalan begitu mulus, Gerwani sendiri sengaja disingkirkan karena perempuan dipandang hanyalah sebagai pembantu di rumah tangga dan melakukan aktivitas di rumah saja. 

Pada masa Orde Baru, gerakan perjuangan perempuan mengalami kemunduran sehingga menghambat gerakan perempuan yang sebelumnya sudah ada dan tidak melakukan gerakan-gerakan feminisme aktif seperti sebelumnya. Setelah peralihan masa ke era Reformasi, usaha untuk memunculkan gerakan feminisme semakin kuat. Gerakan perjuangan perempuan ini sudah semakin didengar oleh masyarakat hingga masuk kepada alur struktur pemerintahan.

Gerakan feminisme merupakan gerakan yang menyuarakan keadilan sosial terhadap sistem yang tidak adil dan merestorasi sistem patriarki. Gerakan perempuan ini merupakan salah satu cara untuk menghapuskan segala bentuk ketidakadilan, dominasi dan diskriminasi dalam sistem yang ada di masyarakat Indonesia.

Dalam perjuangan dari masa ke masa yang dimana ada tokoh-tokoh ataupun organisasi yang menggaungkan kesetaraan hak pada perempuan tetap berlanjut hingga dapat menunjukkan bahwa kesetaraan itu dapat dicapai dengan perjuangan yang nyata. Namun dalam perjuangan tersebut, hingga kini masih ada tantangan yang tetap harus dihadapi.

 Agar tidak terjadinya lagi peredaman suara yang memperjuangkan hak-hak wanita dalam status sosial dan posisi dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun