ADIB ZAIN TIDAK CINTA PAN
Oleh: Joyo Kasto Wijoyo
Cinta adalah perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih, dan suci (Buya Hamka).
Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti (Khalil Gibran).
Cinta itu adalah rasa, emosi, perasaan. Sifat cinta itu mengasihi, menyayangi (Joyo Kasto Wijoyo).
Banyak makna tentang arti cinta. Apakah Adib Zain yang menulis "Menggugat Zulkifi Hasan" dengan data yang tidak akurat dan tidak valid, logika berpikir yang amburadul, dan pemahaman atas Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang semrawut, adalah seorang yang menyintai PAN?
Apakah Adib Zain yang menyebarkan tulisannya dengan menempelkan etika, moral, dan nilai demokrasi sebagai justifikasi dari kesemrawutan logika berpikirnya untuk mengajak orang mendukung dirinya agar ada Kongres Luar Biasa (KLB) PAN, adalah seorang yang menyintai PAN?
Apakah Adib Zain yang merasa dirinya seorang pegiat demokrasi, merasa memiliki integritas pribadi, dan merasa memiliki rekam jejak yang dapat dibanggakan, yang melakukan aksi menggalang KLB, adalah seorang yang menyintai PAN?
Pasti jawaban para pembaca akan sama dengan saya: Adib tidak menyintai PAN.
Adib sedang memanfaatkan sentimen publik kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) tentang wacana penundaan jadwal pemilu yang memicu pro kontra.
Adib sedang bermain api. Harapannya tentu rumah PAN terbakar. Zulhas diharapkan ikut terbakar pula: Apakah ini yang dinamakan cinta kepada PAN? Jawabnya: ya tidak cinta.
Dari dulu Adib tidak pernah mendukung Zulhas di kongres PAN. Mulai dari kongres PAN di Bali 2015 sampai di Kendari 2020. Bahkan Adib memiliki hobi menulis mengkritisi Zulhas. Hanya Zulhas. Tidak ada figur lain. Mungkin saking cintanya Adib kepada Zulhas, hihihi..
Dari info yang saya dengar, niat DPP PAN untuk menempatkan Adib Zain menjadi sekretaris Majelis Penasihat Partai Wilayah (MPPW) PAN Jawa Barat agar dapat membantu DPW membesarkan PAN Jawa Barat.Â
Eh.. Jangankan bekerja untuk kebesaran PAN, dengan memperluas jaringan dan basis sosial partai, Adib Zain malah melakukan pembangkangan sikap dengan narasi tulisan yang sesat itu.
Apakah Adib Zain menyintai PAN?
Para pembaca pasti memiliki jawaban yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H