Banyuwangi (6/01/2025) - Kemajuan teknologi dan internet telah merevolusi berbagai aspek kehidupan, terutama dalam dunia media sosial. TikTok, sebagai platform berbagi video pendek, telah menjadi fenomena global di kalangan remaja dan generasi muda. Sejak diluncurkan, TikTok telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, terutama di kalangan Generasi Z (lahir 1997-2012).
Di Indonesia, TikTok telah mencapai 92,2 juta pengguna pada Juli 2021, menjadikannya aplikasi media sosial paling populer saat ini (Wahyuni et al., 2023). Fitur-fitur kreatif seperti efek visual, musik, dan tantangan viral memungkinkan pengguna untuk berekspresi dan berinteraksi secara menyenangkan.
Namun, penggunaan TikTok yang berlebihan menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan mental, terutama bagi Generasi Z. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan hal-hal seperti gangguan kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan lain sebagainya. Namun, dampak yang ditimbulkan dari penggunaan tiktok tidak hanya berhenti sampai disitu saja, namun masih banyak beberapa hal lain yang perlu dibahas. Apa saja itu? Mari kita simak.
Dampak Negatif TikTok Bagi mental Health Gen Z
Meningkatkan ujaran kebencianÂ
TikTok yang merupakan platform untuk mengunggah video dapat memunculkan reaksi yang kurang menyenangkan. Hal ini dikarenakan kontennya dapat memicu perdebatan dan komentar negatif, TikTok memiliki potensi untuk meningkatkan ujaran kebencian. Komentar kasar dan merendahkan sering muncul, memperburuk hubungan di platform dan mempercepat penyebaran kebencian.
Meningkatkan stress dan kekhawatiran
TikTok dapat membuat pengguna khawatir karena perbandingan sosial yang mereka lakukan dengan standar kecantikan atau gaya hidup. Kecemasan dan ketidakpuasan dapat disebabkan oleh tekanan untuk tampil sempurna atau mengikuti tren terbaru. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap konten yang berfokus pada masalah emosional atau kegagalan dapat membuat pengguna lebih stres dan memperburuk keadaan mereka.
Meningkatkan kecanduan Gen Z terhadap media sosial
Karena tujuan TikTok untuk menyediakan hiburan terus-menerus dan mudah diakses, itu memiliki potensi untuk meningkatkan kecanduan media sosial Gen Z. Pengguna merasa ingin melihat lebih banyak konten karena fitur seperti video pendek yang cepat dan algoritma yang menyesuaikan diri dengan minat pengguna. Pengguna merasa terikat untuk tetap berada di platform karena tekanan untuk mengikuti tren, mempertahankan fokus, dan berpartisipasi dalam tantangan. Hal ini dapat menyebabkan mereka menghabiskan waktu terlalu banyak di TikTok, yang mengganggu produktivitas mereka dan membuat mereka kehilangan keseimbangan hidup.