Saat musim dingin tiba
Ketika musim dingin tiba, terbuka, pahit, dan dingin,
Kehangatan hatimu mengisi kekosongan jiwaku.Â
Kau menyalakan api yang berkobar-kobar yang membuatku melupakan segala duka.Â
Hujan memanggil,
Angin bertiup kencang,
Tapi aku berdiri teguh, memegangimu.Â
Keraguanku tenggelam dalam keheningan, sirna dalam sekejap.Â
Dan jika Anda pergi, dan hawa dingin ingin kembali lagi,
Lilin yang kau nyalakan di hatiku akan terus menyala.Â
Kehangatan sentuhanmu akan tetap menjadi kenangan,
Tapi jiwaku akan terus mencari kebebasannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H