Sumpah yang Hancur
Janji dibuat dengan bibir gemetar,
Seperti kaca yang rapuh, mereka mulai tergelincir.Â
Kata-kata yang tadinya manis, kini dingin dan polos,
Tertinggal di udara, doa kosong.Â
Kamu bilang kamu akan tinggal, kamu tidak akan pernah pergi,
Namun waktu, seperti angin, mulai bertiup,
Dan semua sumpah, yang pernah terukir dalam emas,
Kini tinggal reruntuhan, menjadi tua.Â
Setiap janji yang diingkari, bekas luka yang sunyi,
Mimpi yang jauh, bintang yang memudar.Â
Aku menahan kata-katamu, tapi kata-kata itu lolos,
Bagaikan tepian air, warnanya hilang.Â
Aku percaya padamu, percaya pada kebohongan,
Tapi sekarang saya melihat kebenarannya, alasannya.Â
Janji adalah hal yang rapuh---
Mereka lenyap bersama kepakan sayap lembut angin.Â
Tetap saja, saya memegang pelajaran yang didapat,
Dari semua jembatan yang kami bakar.Â
Potongan-potongannya berserakan, tajam dan dingin,
Sebuah kisah tentang apa yang bisa diceritakan.Â
Meski luka itu akan selalu ada,
Aku akan memperbaiki hatiku dan pergi.Â
Karena janji yang diingkari bisa memudar,
Namun kekuatan lahir dari apa yang dikhianati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H