Kita tentu sudah tidak merasa asing dengan kata "korupsi". Apalagi di Indonesia, korupsi seolah-olah menjadi hal yang wajar untuk dilakukan, terutama dalam dunia politik. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan korupsi? Korupsi merupakan suatu tindakan menyalahgunakan jabatan dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya seperti di Indonesia, sudah banyak para pejabat yang mengambil uang negara yang juga merupakan uang rakyat. Lantas, mengapa mereka melakukan hal tersebut? Nah, pertanyaan ini bisa dijawab oleh beberapa faktor. Jadi, ada beberapa faktor yang memungkinkan seseorang untuk berbuat korupsi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
Keserakahan
Kita semua pasti tahu bahwa manusia memiliki sifat serakah. Sifat ini mendorong seseorang untuk melakukan korupsi. Terlihat jelas bahwa para koruptor adalah para pejabat negara. Meskipun mereka sudah memiliki jabatan, tetapi keserakahan mereka membuat mereka melakukan korupsi.
Gaya hidup
Orang yang memiliki gaya hidup yang serba mewah cenderung bisa melakukan korupsi. Hal ini disebabkan karena mereka membutuhkan biaya-biaya yang tinggi untuk memenuhi keinginan gaya hidup mereka.
Lemahnya penegakan hukum
Hukum seharusnya bersifat tegas dan memaksa sehingga membuat orang taat kepadanya. Akan tetapi, apabila suatu hukum lemah, maka orang-orang akan cuek dan meremehkan. Mereka akan menganggap bahwa berbuat suatu kejahatan seperti korupsi tidak akan mendapat hukuman yang berat. Padahal korupsi sendiri sangat merugikan masyarakat.
Sistem politik
Seperti di Indonesia, kasus-kasus korupsi sangat banyak dijumpai dalam dunia perpolitikan. Politik sendiri berhubungan dengan kekuasaan sehingga siapapun orang tersebut pasti akan melakukan berbagai cara, bahkan mungkin hingga melakukan korupsi hanya demi mendapatkan kekuasaan tersebut.
Ekonomi
Bicara tentang ekonomi, hal ini bisa dilihat dari jumlah gaji yang diterima oleh seseorang. Apabila orang tersebut merasa gaji yang diterimanya belum cukup, maka tidak menutup kemungkinan ia akan melakukan korupsi.