Menumbuhkan Sikap Toleransi : Membiasakan mereka untuk menghargai perbedaan dan memperlakukan semua orang secara adil dan setara, menciptakan rasa kebersamaan tanpa diskriminasi.
Berikut pengaruh negatif datangnya budaya K-pop pada kalangan anak-anak terhadap Nilai-Nilai Pancasila :
- Ketuhanan yang maha Esa
Paparan berlebihan terhadap gaya hidup modern Korea dapat mendorong konsumsi konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama atau menimbulkan pergeseran prioritas.
Contoh : banyaknya pakaian yang dipakai artis K-Pop yang terlalu terbuka sehingga tidak sesuai dengan budaya Indonesia, sehingga menjadi dampak positif bagi anak-anak dalam sila ke 1 - Kemanusiaan yang adil dan beradab
Jika tidak disaring, anak-anak dapat terpengaruh oleh perilaku negatif dari selebriti atau tren yang kurang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan.
Contoh : Banyak selebriti Korea yang menampilkan citra fisik sempurna, seperti kulit putih, tubuh kurus, dan penampilan ideal. Operasi plastik dan diet ekstrem juga kerap dianggap hal yang biasa. Sehingga Ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang beradab, di mana setiap individu seharusnya dihargai apa adanya tanpa diskriminasi berdasarkan penampilan fisik. - Persatuan Indonesia
Adanya kecenderungan untuk lebih menyukai budaya asing daripada budaya lokal dapat mengurangi rasa cinta terhadap budaya Indonesia.
Contoh : Anak-anak lebih hafal lagu-lagu K-pop dibandingkan lagu daerah Indonesia seperti lagu "Ampar-Ampar Pisang" atau "Cublak-Cublak Suweng." anak-anak akan cenderung mengikuti budaya asing, dibandingkan budaya Indonesia sendiri. - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Anak-anak bisa menjadi intoleran terhadap perbedaan pendapat, bahkan menyerang orang yang tidak sependapat. Ini bisa menciptakan suasana yang tidak demokratis dan menghambat diskusi sehat. Prinsip musyawarah dan menghargai pendapat orang lain terabaikan, yang bertentangan dengan semangat demokrasi. - Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Standar kecantikan dalam budaya K-pop sering kali didominasi oleh penampilan fisik tertentu, seperti kulit putih mulus, tubuh kurus, dan wajah cantik tampan yang sangat ideal. Anak-anak yang tidak dapat memenuhi standar ini mungkin merasa rendah diri atau terpinggirkan, yang bisa memengaruhi harga diri mereka. Hal ini memperburuk perbedaan sosial berdasarkan penampilan fisik, bukan kemampuan atau karakter.Standar kecantikan ini menciptakan diskriminasi sosial, di mana orang yang tidak sesuai dengan standar tersebut diperlakukan secara tidak adil.Budaya Korea memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan gaya hidup anak-anak Indonesia. Meskipun ada banyak dampak positif yang dapat memperkuat nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, toleransi, dan kerja sama, ada juga dampak negatif yang perlu diwaspadai, seperti fanatisme, materialisme, dan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, penting untuk menyaring dan mengarahkan anak-anak agar dapat mengadopsi nilai-nilai budaya asing yang positif tanpa melupakan dan mengabaikan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah membentuk identitas bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H