Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara memiliki fungsi kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental atau mendasar. Selain menjadi cita-cita dan tujuan bangsa, keberadaan Pancasila memeran peranan penting sebagai pedoman dalam setiap aktivitas di berbagai bidang masyarakat Indonesia. Hal ini membuat Pancasila bersifat fleksibel dan dapat mengikuti perkembangan zaman.
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara. Seiring berjalannya waktu, pemahaman terhadap Pancasila oleh generasi muda, khususnya siswa-siswi, menghadapi tantangan akibat globalisasi, perubahan sosial, dan pengaruh media digital. Dalam konteks ini, penting untuk melakukan analisis mengenai bagaimana siswa-siswi di Indonesia mengenal, memahami, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.
Dalam konteks penelitian mengenai ideologi Pancasila, siswa-siswi merujuk pada individu yang terdaftar sebagai peserta didik di berbagai jenjang pendidikan formal di Indonesia, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan menengah, yang merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjalankan dan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila di masa depan, dengan kata lain, mereka adalah subjek yang diharapkan tidak hanya memahami konsep dasar ideologi negara, tetapi juga mengintegrasikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Siswa-siswi ini, sebagai bagian dari kelompok muda, memiliki posisi strategis dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, karena mereka berada dalam proses pembentukan karakter yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan formal maupun informal; oleh karena itu, mereka menjadi representasi penting dalam menggambarkan sejauh mana ideologi Pancasila dipahami dan diterima oleh generasi muda Indonesia, yang dihadapkan pada berbagai tantangan globalisasi dan modernisasi yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.
Namun, era modern ini, siswa-siswi di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang Namanya gadget. Dan tentu saja dengan adanya gadget, anak-anak sangat mudah untuk mengakses Internet. Yang Dimana didalamnya terdapat banyak sekali trend-trend, fashion, film,musik melalu internet tersebut. Dan pastinya Banyak sekali budaya-budaya yang datang ke Indonesia, dan sudah mengalir ke kalangan anak-anak. Salah satunya adalah budaya korea Selatan, Budaya korea Selatan yang mengalir ke kalangan anak-anak melalui musik K-pop, drama (K-drama), makanan, dan tren fesyen, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan anak-anak. Fenomena ini membawa pengaruh positif dan negatif dalam berbagai aspek kehidupan anak-anak, seperti gaya hidup, pola pikir, dan nilai budaya.
Ada banyak sekali pengaruh yang terjadi apabila masuknya budaya K-Pop di kalangan anak-anak pada Nilai Ideologi Pancaila, Baik pengaruh negatif maupun pengaruh positif.
Berikut pengaruh positif datangnya budaya K-pop pada kalangan anak-anak terhadap Nilai-Nilai Pancasila :
- Ketuhanan yang maha Esa
Budaya Korea, terutama melalui K-drama, sering memuat nilai-nilai moral seperti kerja keras, kesetiaan, dan penghormatan terhadap orang tua yang selaras dengan ajaran agama. - Kemanusiaan yang adil dan beradab
Budaya Korea mendorong nilai-nilai persahabatan dan solidaritas dalam komunitas penggemar. Anak-anak belajar tentang toleransi terhadap budaya lain. - Persatuan Indonesia
Budaya Korea dapat memperluas wawasan global dan menumbuhkan rasa kebanggaan saat budaya lokal dibandingkan dengan budaya asing. - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Komunitas penggemar budaya Korea sering menerapkan nilai demokratis dalam mengelola organisasi mereka.
      anak-anak dan remaja sering berkumpul untuk membuat keputusan bersama, misalnya:
Voting untuk Proyek Dukungan Idola : Memiliki nilai demokratis untuk Musyawarah dan pengambilan keputusan bersama mencerminkan prinsip demokrasi.
Forum Diskusi dan Kebebasan Berpendapat : Memiliki nilai demokratis untuk Memberikan ruang bagi setiap anggota untuk menyampaikan pendapat dan berdiskusi menunjukkan praktik demokrasi dalam komunitas.
Partisipasi dalam Kegiatan Sosial : Semangat gotong-royong dan partisipasi aktif mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan sosial.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Berikut beberapa nilai positif datangnya budaya korea dalam ideologi Pancasila
Budaya Korea yang menekankan kerja keras dan dedikasi dapat menginspirasi anak-anak untuk meraih cita-cita mereka dengan cara yang adil. Anak-anak belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah dan membutuhkan usaha, yang sesuai dengan nilai keadilan sosial: setiap orang berhak meraih kesuksesan melalui usaha mereka sendiri.
Partisipasi dalam Kegiatan Sosial : Semangat gotong-royong dan partisipasi aktif mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan sosial.