ia sedang rehat
setelah dihantam angin
padahal ia ingin bersua
seperti malam kemarin
apakah se-nyenyak itu?
apakah ini hanyalah praduga?
ingin tetap ku genggam
meskipun raga sejauh ini
ia begitu hangat
ia begitu tegar
tapi ia terlalu baik
untuk kekeliruan ini
jikalau ia berani melangkah
biarkan alas ini tetap mendampingi
menerjang beberapa arah
tanpa tau bagaimana cara mengiringi
untuk dirinya,
yang sudah terlalu dalam untuk menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!