Perairan Makassar, 18/11/2011
Dalam rangka berpartisipasi pada event festival bahari Takabonerate Island Expedition III, saya bersama rekan saya Wina dengan mengatasnamakan komunitas penyelam kami, SAC (Sub Aquatic Community), hari ini meluncur membelah lautan untuk menuju kepulauan Selayar.
Menumpang kapal kayu "Novitasari" dengan kapten kapalnya yang akrab kami sapa dengan panggilan Haji Darling (nama sebetulnya sih H. Dahrin), kami bersama dengan panitia dan peserta lainnya (sekurangnya sekitar 15 orang) berangkat dari dermaga Kayu Bangkoa, Makassar. Sebagian peserta lain ada yang sudah berangkat duluan dengan menumpang bus pada pagi harinya tadi.
Kami berlayar dengan kondisi cuaca yang sangat bersahabat, plus dikelilingi kotak-kotak ransum yang menjanjikan perjalanan menyenangkan plus mengenyangkan hehehe. Kapal ini memang difungsikan sebagai pengangkut keperluan peserta selama ekspedisi, termasuk peralatan selam dan segala kelengkapan pendukungnya.
Kapal ngegas (memangnya mobil?), Saya dan Wina...hmmm kayaknya semua penumpang lain juga... menunjukkan bahasa tubuh yang nyaris seragam. Duduk, menunduk. Yaaah apalagi kalo bukan asik dengan gadget masing-masing. Bisa ditebak apa yang dilakukan : BBM-an, up date status di sosmed, sms-an, melototin GPS dan menelpon. Pemandangan jamak manusia jaman sekarang. Duduk sebelahan, tapi diem-dieman karena sibuk berkomunikasi dengan orang lain di luar mereka :)
'Nyangkul' (ha ha anak breaker banget istilahnya) di perusahaan Telekomunikasi, otomatis membuat saya memperhatikan kualitas jaringan selama kami melaut. Bukan sok-sok an, saya sengaja mengeluarkan ipad, BB dan Dell Streak buat melihat bagaimana ketiga gadget tersebut bereaksi terhadap signal yang ada.
Dan, Alhamdulillah ya! pada hampir selama empat jam pertama perjalanan di laut (ehm potong sejam buat tidur), saya dan Wina yang kebetulan menggunakan operator Telkomsel dan Indosat, bisa cukup asik melakukan kegiatan perseluleran diatas laut. Baik untuk menelepon dan sms maupun BBM-an, bahkan untuk refresh mailbox email saya.
Nah, pada situasi seperti ini saya menemukan, kalau ternyata  mengalihkan fungsi handset ke jaringan 2G menggunakan kanal GPRS ketimbang menggunakan pilihan dual mode (2G &3G), lebih efektif hasilnya. Terutama pada kualitas suara yg lebih stabil saat menelepon. Sesuatu banget yah!
Mengapa demikian? rekan saya Danny Setiawan yang Manager Service Quality Assurance Telkomsel Regional Sulawesi Papua itu bilang, bahwa saat di stel pada kondisi dual mode, secara default handset akan melakukan pemilihan ke sinyal 3G terlebih dahulu. Karena cakupan radiusnya lebih pendek/lebih kecil daripada sinyal 2G maka terjadilah apa yang kita dengar seperti suara yang timbul tenggelam. Pilihan dual mode akan memaksa handset terus bekerja bolak-balik, kayak #galau memilih 2G dan 3G bergantian.
Ketika kita memilihkan untuk memakai 2G, terutama saat berada di atas laut seperti ini. Terjadi apa yang disebut Water Surface Effect. Sinyal limpahan dari tepi pulau-pulau yang dilewati, dipantulkan kembali oleh permukaan air laut. Sehingga memberikan efek sinyal yang lebih stabil. Wow..nemu rahasia baru lagi nih...!
Kemudian saya menyimpulkan, jika kita berada di daerah yang relatif 'jauh dari peradaban' khususnya pas di atas laut kayak sekarang ini, dan gak butuh-butuh amat dengan urusan data seperti akses email. Maka sebaiknya aktifkan mode 2G saja pada handset kita. BBM tetap akan berfungsi pada mode ini. Hanya kecepatannya lebih lambat. Tetapi urusan menelepon menjadi lebih nyaman dan sinyal menjadi lebih stabil. Menurut saya sih, pada situasi seperti ini kebutuhan kita akan stabilitas sinyal yang baik untuk dapat melakukan komunikasi langsung, akan lebih tinggi ketimbang akses untuk data.