Pada era globalisasi ini, kesehatan tidak lagi hanya menjadi isu nasional, melainkan juga menjadi bagian integral dari politik luar negeri suatu negara. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan posisi geopolitik yang strategis, tidak terkecuali dari kompleksitas hubungan antara politik luar negeri dan isu kesehatan global. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan bagaimana dinamika politik internasional memainkan peran penting dalam menangani tantangan kesehatan global, khususnya dalam konteks pandemi yang melanda seluruh dunia.
Di beberapa tahun terakhir, dunia telah dihadapkan pada ancaman serius yang menggetarkan setiap lapisan masyarakat dan mengguncang fondasi kehidupan manusia. Â Ancaman itu adalah pandemi global COVID-19. Seiring dengan kecepatan penyebarannya, virus ini tidak hanya menghantui kesehatan publik, tetapi juga merayap ke setiap sudut dunia, mengancam stabilitas ekonomi, sosial, dan politik di berbagai negara.
Pandemi global COVID-19 telah menguji ketahanan dan daya tahan setiap negara di seluruh dunia, mendorong perlunya kolaborasi lintas batas untuk menghadapi tantangan bersama. Dalam semangat solidaritas, Indonesia telah mengambil peran proaktif dalam membangun kerjasama erat dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, membentuk aliansi yang tangguh untuk melawan penyebaran virus yang telah mengubah lanskap global.
Dalam upaya bersama menghadapi tantangan global yang tak kenal batas, Indonesia mengambil langkah tegas dengan mengajak negara-negara di kawasan Indo-Pasifik untuk bersatu dalam memerangi pandemi COVID-19. Dalam situasi yang membutuhkan kerjasama lintas negara, artikel ini merinci langkah-langkah konkrit yang diambil Indonesia untuk memperkuat kolaborasi regional guna mengatasi dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Dorongan Indonesia di Kawasan Indo Paisifik untuk menjalankan kerja sama atasi Pandemik Covid-19
Indonesia menenkankan adanya penguatan kerja sama dalam penanganan Covid-19 terutama kerja sama di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, dan konektivitas di kawasan Indo Pasifik. Indonesia pun berinisiasi untuk menyelenggarakan pertemuan para ahli kesehatan dari negara anggota EAS untuk mempercepat penanganan pandemik di kawasan Indo-Pasifik.
Pemerintah Indonesia juga mendorong negara-negara EAS dan organisasi internasional di kawasan Indo-Pasifik untuk terus meningkatkan kerja sama multilateral di tengah situasi sulit pandemik Covid-19. Forum EAS pun diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi secara cepat.
Indoensia tidak ingin Asia Tenggara menjadi kelompok yang lemah dan tertinggal di Kawasan Indo-Pasifik karena Covid-19. Indonesia merasa hal ini harus dapat segera di atasi sehingga ketertinggalan ekonomi, sosial, dan ketidakstabilan di kawasan Indo-Pasifik.
Selain itu, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan beberapa negara di Kawasan Indo-Pasifik, seperti Amerika Serikat, China, dan Singapura sebagai rekan di ASEAN.
Kerja Sama Indonesia dengan Amerika SerikatÂ
Dalam menghadapi pandemi global COVID-19, Indoensia telah menjalin komitmen kerja sama dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat telah merespons dengan tanggap dengan berbagai program yang merangkul upaya pencegahan, deteksi, dan penanganan Covid-19 di seluruh negeri.
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah peningkatakan pengujian dan pengawasan, di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan bantuan teknis agar Indonesia dapat mengembangkan strategi pengujian nasional yang efektif. Dukungan finansial juga diberikan oleh Amerika Serikat sebesar 1 juta dolar untuk memperkuat kapasitas laboratorium dan menyediakan suplai pengujian yang dibutuhkan.
Tidak hanya itu, Indonesia juga memperkuat komunikasi resiko dan praktik kebersihan di masyarakat dengan dukungan dari USAID dan CDC. Kolaborasi ini tidak hanya mencakup bantuan finansial tetapi juga memberikan pelatihan virtual bagi para teknisi laboratorium di seluruh negeri.
Kerja Sama Indonesia dengan China
Indonesia dan China terus meningkatkan kerja sama dalam penanganan pandemi dengan fokus pada program vaksinasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. China mengungkapkan ide untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara dalam jangka panjang. Usulan ini mencakup kerja sama dalam penguatan riset pengembangan vaksin, pengembangan industri bahan baku, dan peningkatan kapasitas produksi vaksin di Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral, kedua negara sepakat bahwa pembatasan dan larangan ekspor vaksin oleh beberapa produsen dapat berdampak negatif pada rantai pasok global. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang juga merupakan ketua COVAX AMC Engagement Group, menekankan tanggung jawab moralnya untuk terus mendorong kerja sama guna mencapai kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.
Dalam konteks kerja sama Indo-Pasifik, Retno Marsudi kembali menegaskan prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, menekankan inklusivitas dan pentingnya kerja sama untuk menciptakan kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera.
Kerja Sama Indonesia dengan Singapura
Indonesia dan Singapura telah menunjukkan kekompakan dan kerja sama yang erat di berbagai bidang, terutama dalam mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Dalam momen sulit ini, Singapura, baik melalui pemerintahan maupun sektor swasta, berdiri teguh mendukung Indonesia dalam langkah-langkah pencegahan dan penanganan virus corona.
Yayasan Temasek Singapura menyerahkan 3 juta masker untuk Kepulauan Riau, TNI dan Polri. Kerja sama yang telah terjalin membuahkan tidak hanya inisiatif bersama, tetapi juga bantuan yang telah disalurkan seperti 40.000 test kit berbasis RT PCR ke Jakarta, Bali, dan Batam, serta bantuan untuk petugas medis dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.
Selain penyerahan surgical masker tersebut, Singapura melalui Yayasan Temasek juga telah melakukan kerja sama lainnya, diantaranya pengadaan untuk kebutuhan dukungan non-medis Singapura untuk pembangunan sarana karantina, seperti 25 ribu set dipan dan kasur, pembelian reusable mask dan lain-lain.
KBRI Singapura juga terus menawarkan pengadaan kebutuhan (non-medical essential) yang diperlukan Singapura serta menjajaki kerja sama memproduksi medical supply di Indonesia. Diharapkan akan ada kontribusi tidak hanya dalam penanggulangan COVID-19, tetapi juga untuk mendorong roda perekonomian berjalan sesuai dengan kesepakatan para pemimpin negara-negara ASEAN dan G-20 yang didorong oleh Presiden Joko Widodo.
langkah-langkah aktif yang diambil oleh Indonesia bersama mitra-mitra kunci ini menjadi contoh nyata komitmen global dalam menghadapi pandemi. Melalui kerja sama dengan Amerika Serikat, China, dan Singapura, Indonesia tidak hanya memperkuat respons regional terhadap COVID-19 tetapi juga meneguhkan solidaritas kawasan Indo-Pasifik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H