Mohon tunggu...
Jovita Christie
Jovita Christie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Murid SDHLV

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembunuh Tak Terlihat: Udara Beracun

25 Mei 2023   13:33 Diperbarui: 25 Mei 2023   13:39 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Merupakan peristiwa dimana udara tercampur dengan zat lain yang mengakibatkan kondisi buruk pada udara dan akhirnya menjadi tidak layak. Ini disebabkan oleh tercampurnya udara yang segar dan bersih dengan polutan udara. Polutan adalah bahan kimia atau material yang dapat merusak lingkungan. 

Polutan

Polutan udara biasanya berupa asap, debu, dan gas. Ini umumnya diakibatkan oleh truk, mobil dan tidak jarang adalah pabrik. Mengurangi polusi udara bisa dimulai dari diri kita sendiri. 

Mulai dari tidak membakar sampah, kurangi merokok, tidak membakar hutan dan menanam pohon bisa membantu mencegah. (Octoria, 2022)

                Polusi udara seringkali ditemukan, khusus nya di daerah ibukota Indonesia, yaitu Jakarta (Kristianti, 2019). Namun, dalam beberapa hari terakhir, kualitas udara di Jakarta sering kali dalam kategori sedang (nilai 50-100 berdasarkan AQI). 

kompas.com
kompas.com

Kualitas udara di Jakarta ini tercatat menempati posisi ketiga paling buruk di dunia. Kualitasnya berada di level tidak sehat untuk kelompok sensitif. Pemerintah DKI Jakarta menyarankan warga untuk tetap menutup jendela dan jika ingin keluar rumah, pakailah masker.

1. Penyebab

  •                 Salah satu penyebab dari buruknya kualitas udara di Jakarta adalah asap batu bara. Hampir 1/5 polusi udara ini berasal dari asap batu bara. Jakarta dikelilingi 118 fasilitas industri yang ikut dalam pencemaran udara. Penggunaan bahan peledak dapat menyebabkan erosi dan bisa memusnahkan habitat habitat mahkluk hidup lainnya.

                Dampak buruk akibat batu bara ini dirasakan sekali di Marunda dan sekitarnya. Proses peledakan dan pengeboran dalam proses penembangan mengasilkan mineral halus yang kecampur debu dan bisa terhirup dan menjadi penyebab penyakit pneumoconiosis (Redjo, 2022). 

                Selain itu, pencemaran udara juga bisa mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.  Pencemaran udara bisa meningkatkan pemanasan global. Akibatnya suhu udara di dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi dan membuat banyak es di daerah yang dingin lebih cepat mencair.

                Pemerintah sudah melakukan banyak upaya untuk mencegah pencemaran udara. Pemprov terus menerus menambang ruang terbuka yang hijau untuk menyerap karbondioksida (CO2), menghasilkan oksigen, menurunkan suhu dan memberikan suasana adem dan menajadi area resapan air. Sejak tahun 2015 telah dibangun sebuah jaringan sistem pemantau kualitas udara di 26 kota di Indonesia yaitu e-Quality Monitoring System. Sistem itu adalah alat/sistem untuk memantau tingkat pencemaran udara di suatu kota, lebih tepatnya sekarang di Jakarta.

2. Solusi

  •                 Solusi kecil tapi bisa membantu mengurangi polusi ini adalah dengan menggunakan transportasi umum. Dengan melakukan itu, kita dapat mengurangi asap yang di akibatkan oleh kendaraan yang menggunakan bensin. Jika tidak mau menggunakan transportasi umum, kita bisa menggunakan kendaraan listrik. Mobil listrik tidak menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin. Sehingga tidak menghasilkan asap/gas yang dapat mempolusikan udara.
  •                 Cara cara seperti itu mungkin saja banyak orang tidak mau melakukannya, terutama untuk menggunakan transportasi umum. Maka, pemerintah perlu menerapkan system PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) lagi. 

Jadi orang-orang dapat melakukan kegiatannya dirumah masing-masing sehingga kendaraan yang keluar bisa berkurang. Jika ingin berangkat kerja, kita bisa menggunakan sepeda untuk alternative solusi. Selain dapat mengurangi polusi yang terdapat pada udara, bersepeda juga dapat meningkatkan otot dan menjaga kesehatan jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun