Mohon tunggu...
Jovinto Jovinto
Jovinto Jovinto Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

sang penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Kearifan Lokal dengan Pertanian Berkelanjutan

14 September 2024   20:06 Diperbarui: 14 September 2024   20:36 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kearifan local

Kearifan local merupakan pengetahuan, nilai, dan budaya tradisional yang dikembangkan serta dipertahankan dalam suatu masyarakat setempat dari generasi ke generasi. Kearifan local biasanya mencerminkan tentang cara hidup, adat istiadat, dan pengalaman kolektif dari kelompok masyarakat tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat tersebut. Kearifan local memiliki beberapa aspek yaitu pengetahuan tradisional, nilai, prinsip, adat istiadat dan kearifan ekologis.

pertanian berkelanjutan

-Pengertian Pertanian Berkelanjutan adalah pendekatan pertanian yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pertanian berkelanjutan adalah pendekatan sistem pertanian yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pertanian saat ini tanpa mengorbankan kapabilitas alam dan sistem pertanian masa depan.

Contoh hubungan kearifan local dan pertanian berkelanjutan;

Didaerah desa gedong, kecamatan banyubiru, kabupaten semarang terdapat suatu kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun, acara itu disebut dengan “kirap”. Kirap adalah serangkaian acara yang dilaksanakan setiap memasuki bulan sapar. Acara kirap dilaksanakan dengan tujuan ucapan syukur kepada tuhan yang maha esa karena telah memberikan kelimpahan berupa hasil pertanian serta dan menjalin kerukunan warga desa agar hubungan antar warga tetap harmonis.

Serangkaian acara dalam kirap budaya;

-acara kirap diawali dengan pembuatan gunungan yang terbuat dari hasil pertanian sehari sebeluam dimulai dan dilakukan oleh setiap dususn didesa gedong. Gunungan tersebut nantinya akan dilombakan antar dusun.

-pada saat hari h, di pagi hari akan dilaksanakan doa Bersama di tempat yang dipercaya sebagai pusar desa gedong yang disebut sebagai embung gedong.

-setelah doa Bersama akan dilanjutkan dengan karnaval dengan membawa gunungan yang dibuat dihari selanjutnya. Karnaval akan dilakukan dengan mengitari jalanan di desa gedong dan akan berakhir di panggung utama.

-saat sampai di pangguang utama semua gunungan akan ditata dengan rapi. Kemudian pak lurah akan melakukan sambutan serta pidato. Kemudian gunungan akan dilombakan dan akan dipilih satu dusun sebagai pemenang. Setelah melombakan gunungan akan ada sedikit pentas seni. acara akan di istirahatkan dan akan dilanjutkan setelah magrib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun