Upaya Mengefisiensikan Pembayaran PPh Badan
1. Memilih Sistem Pembukuan yang Tepat
Memilih sistem pembukuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas bisnis dapat membantu wajib pajak mencatat dan melaporkan transaksi secara akurat. Sistem yang tepat memudahkan identifikasi dan pelaporan biaya yang deductible serta penghasilan yang taxable, sehingga membantu dalam perencanaan pajak yang efisien.
Contoh: Perusahaan kecil dapat menggunakan sistem pembukuan sederhana berbasis cash, sedangkan perusahaan besar menggunakan sistem accrual untuk mencatat pendapatan dan biaya saat terjadinya transaksi.
2. Pemilihan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Atas Aktiva Tidak Berwujud
Memilih metode penyusutan yang tepat untuk aktiva tetap dan metode amortisasi untuk aktiva tidak berwujud dapat mengurangi beban pajak tahunan dengan mendistribusikan biaya aset selama masa manfaatnya.
Contoh: Perusahaan memilih metode penyusutan garis lurus (straight line method) untuk bangunan dan metode saldo menurun (declining balance method) untuk mesin agar mendapatkan manfaat pajak yang lebih besar di awal penggunaan aset.
3. Memilih Metode Penilaian Persediaan
Pemilihan metode penilaian persediaan yang tepat dapat mempengaruhi jumlah laba kena pajak. Metode yang berbeda menghasilkan biaya persediaan yang berbeda, yang pada gilirannya mempengaruhi laba kotor.
Contoh: Perusahaan memilih metode FIFO (First In, First Out) saat harga bahan baku naik, sehingga biaya persediaan yang dilaporkan lebih rendah dan laba lebih tinggi, tetapi di sisi lain, mereka juga bisa memilih metode LIFO (Last In, First Out) saat harga bahan baku turun untuk melaporkan biaya persediaan yang lebih tinggi dan laba lebih rendah.
4. Pemilihan Pemberian Kesejahteraan kepada Karyawan dalam Bentuk Natura atau secara Cash