Mohon tunggu...
JOVINNA ROSE 121221011
JOVINNA ROSE 121221011 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Dian Nusantara, Akuntansi Perpajakan, Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi SPT pada Kompensasi Kerugian dan Fasilitas Perpajakan

23 Juni 2024   16:38 Diperbarui: 23 Juni 2024   16:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi
Fasilitas perpajakan adalah insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada wajib pajak tertentu untuk mendukung kegiatan ekonomi tertentu atau untuk mencapai tujuan kebijakan tertentu. Fasilitas ini dapat berupa pembebasan pajak, pengurangan tarif pajak, atau kemudahan administratif.

Jenis Fasilitas Perpajakan
1. Tax Holiday: Pembebasan pajak penghasilan untuk jangka waktu tertentu bagi perusahaan yang melakukan investasi di sektor-sektor tertentu. Tax holiday biasanya diberikan untuk menarik investasi besar dalam sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi terbarukan, dan teknologi tinggi.

2. Tax Allowance: Pengurangan penghasilan kena pajak sebesar persentase tertentu dari jumlah investasi yang dilakukan di sektor-sektor tertentu. Tax allowance bertujuan untuk mendorong investasi dalam sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah.

3. Penyusutan dan Amortisasi yang Dipercepat: Fasilitas untuk mempercepat penyusutan aset tetap atau amortisasi atas pengeluaran tertentu sehingga mengurangi penghasilan kena pajak dalam waktu yang lebih singkat. Ini dapat membantu perusahaan dalam mengurangi beban pajak dalam jangka pendek.

4. Pembebasan atau Pengurangan PPN:
Pembebasan atau pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk transaksi tertentu. Misalnya, pembebasan PPN untuk barang modal yang diimpor untuk keperluan investasi.

5. Pembebasan Bea Masuk: Pembebasan atau pengurangan bea masuk atas impor barang modal atau bahan baku tertentu. Ini bertujuan untuk mengurangi biaya impor bagi perusahaan yang melakukan investasi besar.

Prosedur Aplikasi dalam SPT
1. Mengidentifikasi Fasilitas yang Berlaku: Wajib pajak harus mengetahui fasilitas perpajakan apa saja yang berlaku untuk jenis usaha dan sektor industrinya, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi. Informasi ini biasanya tersedia dalam peraturan perpajakan atau panduan yang diterbitkan oleh DJP.

2. Mengajukan Permohonan: Beberapa fasilitas perpajakan memerlukan permohonan terlebih dahulu kepada DJP atau instansi terkait sebelum dapat dimanfaatkan. Permohonan ini biasanya disertai dengan rencana bisnis dan dokumen pendukung lainnya. Misalnya, untuk mendapatkan tax holiday, perusahaan mungkin perlu mengajukan proposal investasi yang mencakup rencana bisnis, analisis ekonomi, dan dokumen keuangan.

3. Menghitung Besaran Fasilitas:
Setelah mendapatkan persetujuan, wajib pajak harus menghitung besaran fasilitas perpajakan yang akan diklaim dalam SPT. Misalnya, jika mendapatkan tax allowance, wajib pajak harus menghitung pengurangan penghasilan kena pajak sesuai persentase yang diberikan.

4. Mengisi Formulir SPT: Fasilitas perpajakan yang dimanfaatkan harus dilaporkan dalam SPT Tahunan. Setiap jenis fasilitas biasanya memiliki kolom atau lampiran khusus dalam formulir SPT. Wajib pajak harus memastikan bahwa semua informasi yang dimasukkan adalah akurat dan lengkap.

5. Melampirkan Dokumentasi Pendukung: Wajib pajak harus melampirkan dokumentasi pendukung yang membuktikan pemanfaatan fasilitas perpajakan, seperti surat persetujuan dari DJP, laporan keuangan, dan catatan transaksi terkait. Dokumentasi ini penting untuk memverifikasi klaim dan memastikan bahwa fasilitas yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Verifikasi oleh DJP: DJP akan melakukan verifikasi terhadap klaim fasilitas perpajakan. Proses ini bisa melibatkan pemeriksaan dokumen dan, jika diperlukan, audit lapangan. Wajib pajak harus siap untuk memberikan penjelasan tambahan atau dokumentasi lebih lanjut jika diminta oleh DJP.

Contoh Kasus Fasilitas Perpajakan
PT XYZ mendapat persetujuan untuk tax holiday selama 5 tahun karena melakukan investasi di sektor energi terbarukan. Selama periode tax holiday, PT XYZ tidak perlu membayar pajak penghasilan badan. Dalam SPT tahunan, PT XYZ harus melaporkan penghasilan dan pengeluaran, tetapi bagian penghasilan kena pajak akan menunjukkan nilai nol sesuai dengan fasilitas tax holiday yang diterima. PT XYZ juga harus melampirkan surat persetujuan tax holiday dari DJP dan laporan investasi yang mendukung klaim tersebut.

Tantangan dalam Aplikasi SPT untuk Kompensasi Kerugian dan Fasilitas Perpajakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun