Mohon tunggu...
Annisa Joviani Astari
Annisa Joviani Astari Mohon Tunggu... -

Mahasiswa jurusan Ilmu Lingkungan, senang membaca dan sedang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aisyah RA, Teladan Kita Semua

16 Agustus 2010   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:59 3029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haus akan sosok wanita sepeti apa yang harus kita teladani, selalu terbersit kehidupan Aisyah r.a yang (subhanallah) dengan segala pahit getir kehidupan yang dilaluinya tidak pernah akan bisa kita ragukan keistimewaan-keistimewaannya sebagai seorang wanita. Ummul Mu’minin Aisyah, salah satu istri Nabi Muhammad SAW ternyata merupakan pribadi yang manja dan mempunyai sifat pencemburu. Tetapi di balik sifat kemanjaan dan pencemburunya itu, ia merupakan perempuan yang sosok keibuannya kental. Hal ini terbukti dengan kehidupannya yang banyak diisi dengan mengasuh, mendidik, dan mengajar tentang ilmu Allah kepada keponakan dan anak-anak kecil di sekitar kediamannya. Aisyah r.a. adalah seorang sosok yang menjadi rujukan intelektual bagi para sahabat terkemuka dan dikenal sebagai sumber yang sangat tidak diragukan dalam bidang ilmu pengetahuan, persoalan-persoalan agama, serta Al-Qur’an dan AS-Sunnah. Selain itu Aisyah juga dikenal sebagai sosok yang berhati-hati dalam persoalan-persoalan personal. Cerita mengenai Aisyah ini diulas secara lengkap dalam satu buku karangan Sulaiman an-Nadawi . Di dalam bukunya, penulis mengulas panjang lebar mengenai kehidupan Aisyah, posisi pentingnya di bidang hadits dan fiqih, pengetahuan agamanya, pandangan-pandangannya dalam persoalan hidup sehari-hari, keistimewaaan dan karakter probadinya serta pengetahuannya yang mendalam tentang syariat islam. Kecerdasan Aisyah, rasa cintanya yang tulus dan mendalam kepada Sunnah Rasulullah serta hasratnya yang sangat kuat untuk mengikuti dan menerapkan sunnah itu dalam kehidupan umat Islam di segala bidang, baik pribadi maupun sosial. Subhanallah…Betapa banyak keistimewaan Aisyah.. Dalam satu sisi, intelektual Aisyah merupakan bagian terbesar dalam kisah hidup Aisyah, sesuatu yang membuat Aisyah menempati posisi terhormat di antara semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Di sisi lainnya, Aisyah merupakan sosok yang taat kepada suami dimana merupakan salah satu kewajiban terpenting seorang istri, dan Aisyah adalah teladan yang baik dalam hal ini. Tidak pernah sekali pun menentang perintah Rasulullah saw. Sepanjang Sembilan tahun keduanya hidup bersama. Jika Aisyah merasakan ada sesuatu yang mengganggu perasaan Rasulullah saw., meski ia mengetahuinya hanya melalui isyarat, maka Aisyah pasti menghindari dan menyingkirkannya. Rasulullah saw. Juga mendidik Aisyah untuk selalu bersifat dermawan dan memegang teguh kemuliaan. Berkat pendidikan dari Rasulullah tersebut, Aisyah dikenal sebagai seorang yang dermawan dan selalu berusaha kerasa untuk membantu orang lain hingga akhir hayatnya. [caption id="attachment_93" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Annisa Joviani Astari"][/caption] Sosok Aisyah yang merupakan teladan bagi kita semua menggambarkan bagaimana adilnya islam yang memberikan ruang gerak bagi seorang muslimah tanpa menyalahi kodrat seorang wanita. Berbeda dengan pandangan barat yang memandang bahwa perempuan adalah dewa dan bila sebuah agama atau ideologi yang memenuhi hak-hak perempuan secara total dan menempatkan posisi perempuan pada posisi yang sebenarnya, maka hal tersebut merupakan suatu bukti bahwa agama atau ideologi tersebut bersifat rasional. Hal ini juga berbeda dengan pandangan orang Timur yang menganggap bahwa ruang gerak perempuan terbatas di dalam rumah. Sama sekali tidak ada peluang bagi perempuan untuk melakukan apa pun di luar rumah. Islam hadir dengan sesuatu yang sangat adil, sebuah posisi yang tidak melebihkan atau mengurangkan hak-hak perempuan. Islam tidak pernah menganggap perempuan sebagai dewa, tetapi juga tidak pernah menganggap perempuan sebagai komoditas yang bisa dimilki dan diperlakukan sesuka hati. Kaum perempuan dalam islam berperan sebagai pemberi ketenangan dalam kehidupan manusia di muka bumi dan perempuan bukanlah penghambat bagi kemajuan kehidupan. Peran perempuan sebagai pasangan dan juga sebagai sosok lembut akan melengkapi kehidupan rumah tangga sehingga tercipta suatu kesatuan yang utuh. Insyaallah. Rasulullah Saw. dan Aisyah mengalami kehidupan rumah tangga yang indah dan sangat berbahagia dalam pernikahannya. Aisyah sangat berbahagia dalam pernikahannya dan tidak pernah ada istri para pemimpin dan pembesar yang menjalani hidup lebih bahagia daripada Aisyah serta tidak ada pula seorang pun dari mereka yang mencintai kehidupannya sendiri sebesar rasa cinta Aisyah kepada kehidupannya. Rumah tangga Aisyah dan Rasulullah diliputi oleh cinta, kasih sayang dan kesetiaan meski kondisi finansial yang sulit melanda, mereka tetap menghadapinya bersama-sama dengan sabar dan rela. Mereka berhasil melawan dorongan-dorongan untuk hidup mewah dan nyaman. Kondisi sulit tersebut justru menambah keikhlasan dan rasa sayang, memperdalam rasa cinta dan kesetiaan. Subhanallah, begitu indah kehidupan rumah tangga Rasulullah dan Aisyah, semoga kita semua selalu diberkahi oleh rahmat Allah SWT dan dapat meneladani sosok dan kehidupan rumah tangga tersebut. Amin ya robbal alamin.. Bagi kita semua, semoga doa yang selalu kita panjatkan berkaitan dengan pasangan kita selalu kita panjatkan, salah satunya dalam Ar-Rum ayat 21: “ Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah DIa menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang” (QS 30:21). Semoga kita semua bisa menjadi seorang wanita yang senantiasa bercermin melihat diri kita sendiri dan berusaha memperindah dan menyempurnakan dengan meneladani kehidupan Aisyah r.a. dan Rasulullah saw. Amin.. Sumber: Aisyah, The True Beauty karangan Sulaiman An-Nadawi. -jovianiastari-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun