Mohon tunggu...
Jovan Pribadi 0905037
Jovan Pribadi 0905037 Mohon Tunggu... Seniman - Jovan

Sharing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Ekonomi Kerajaan Sriwijaya

7 Februari 2022   20:08 Diperbarui: 7 Februari 2022   20:37 8665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KERAJAAN SRIWIJAYA

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Berdiri pada abad ke-7 Masehi, daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya terbentang dari Sumatera hingga Kamboja bahkan Madagascar. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak agama Budha yang turut menjadi pusat perkembangan agama Budha. 

Kerajaan ini berperan aktif dalam perdagangan rempah-rempah maupun hasil pertanian. Kerajaan Sriwijaya juga bertugas menjaga keamanan jalur perdagangan dari bajak laut. Bukti historis kerajaan Sriwijaya ini ditemukan dengan catatan pengelana It Sing yang turut mencatatkan lokasi Kerajaan Sriwijaya. 

Dalam perjalanannya, It Sing menetap di kerajaan Sriwijaya untuk menerjemahkan naskah agama Budha. Adapun bukti historis lainnya ditemukan di Palembang, yaitu Prasasti  Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, lima buah pecahan prasasti, serta batu-batu yang menceritakan ‘Siddhayatra’.

PERKEMBANGAN KERAJAAN SRIWIJAYA 

Dengan lokasi strategis di jalur perdagangan internasional pada zaman kerajaan, kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Sriwijaya menjadi kerajaan dengan perdagangan sebagai aktivitas ekonominya. Dukungan dari Raja Balaputeradewa dalam ekspansi wilayah turut menguatkan posisi Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim. 

Ekspedisi armada laut Kerajaan Sriwijaya tidak hanya untuk melebarkan wilayah kekuasaanya, tetapi juga memperluas tempat-tempat strategis yang terdapat dalam jalur perdagangan Kerajaan Sriwijaya sendiri. 

Lokasi Sriwijaya menjadi kunci dalam keberlangsungan kerajaan Sriwijaya. Hal ini didukung oleh kondisi wilayah kepulauan Indonesia yang terletak pada jalur perdagangan internasional pada zaman itu. Kerajaan Sriwijaya pernah menguasai perairan Nusantara yaitu Selat Malaka serta berhubungan dengan Tiongkok, Arab, India dan Persia.

SISTEM EKONOMI KERAJAAN SRIWIJAYA

Lokasi geografis serta dekat dengan jalur perdagangan Selat Malaka, menjadikan perdagangan sebagai aktivitas ekonomi utama Kerajaan Sriwijaya. Muara sungai Kerajaan Sriwijaya cukup lebar sehingga dapat disinggahi kapal pedagang dengan mudah. 

Aktivitas perdagangan dan pelayaran dari Asia Barat  menuju Asia Timur harus melewati wilayah Sriwijaya. Komoditas perdagangan Kerajaan Sriwijaya antara lain kapur barus, cendana, gading gajah, serta buah-buahan. 

Dengan keuntungan yang ada, Kerajaan Sriwijaya mampu menguasai jalur perdagangan internasional. Sebagai pusat perekonomian internasional pada zaman itu, Kerajaan Sriwijaya turut memperkuat sistem keamanan wilayahnya. 

Kerajaan Sriwijaya memiliki angkatan laut yang kuat sehingga dapat menjaga wilayah perairan Kerajaan Sriwijaya serta Nusantara. Hal ini juga merupakan jaminan para pedagang yang singgah maupun berlayar di wilayah Sriwijaya. Dengan sistem keamanan inilah, Kerajaan Sriwijaya juga terkenal dengan pusat keamanan internasional.

Sistem Ekonomi Kerajaan Sriwijaya dan Indonesia 

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang dapat memanfaatkan potensi daerah yang dimilikinya dengan sangat baik dan cerdas. Letak kerajaan yang strategis serta luasnya wilayah kekuasaan menjadi unggulan dalam memajukan Kerajaan Sriwijaya. 

Melalui aktivitas perdagangan yang telah berkembang pesat, Kerajaan Sriwijaya pun memiliki hubungan baik dengan daerah luar Nusantara pada zamannya. Hal ini tidak terlepas dari peran Raja Balaputeradewa pada zaman keemasan Sriwijaya yang gencar membangun Kerajaan Sriwijaya pada berbagai aspek seperti perdagangan, keamanan, serta ekspansi wilayah.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya, serta posisi geografis yang strategis, menjadikan Indonesia memiliki segudang potensi alam untuk memajukan negeri ini. Akan tetapi, potensi yang ada saat ini belum dapat dikembangkan sepenuhnya oleh Negara. 

Masih terdapat perusahaan asing maupun ketergantungan impor komoditas untuk memenuhi kebutuhan rakyat sendiri. Hal ini tentu tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikurangi. Dengan kepemimpinan yang tepat seperti Balaputeradewa memimpin Sriwijaya, Indonesia dapat menjadi negara yang mampu mengembangkan potensinya lebih banyak lagi.

Kesimpulan

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya memiliki keuntungan dengan lokasinya yang strategis dan pemimpin yang cakap dalam memimpin serta membangun Kerajaannya. 

Potensi dari keuntungan Kerajaan Sriwijaya dapat berkembang pesat di tangan yang tepat. Sama seperti Indonesia saat ini, Indonesia dapat berkembang lebih baik dengan adanya kepemimpinan maupun kebijakan yang memfasilitasi maupun mengembangkan potensi dalam negeri kita ini.

Referensi

Suswandari, S., Absor, N. F., Tamimah, S., Nugroho, Y. F., & Rahman, H. (2020). Menelisik Sejarah perekonomian Kerajaan Sriwijaya Abad VII-XIII. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 15(1), 91–97. https://doi.org/10.17977/um020v15i12021p91-97

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun