Mohon tunggu...
Jovanny Valentina
Jovanny Valentina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknologi Pangan

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Hubungan Minuman Fermentasi Kaya Probiotik Tepache dengan Bioteknologi serta Perkembangannya di Masa Depan

9 Januari 2022   23:48 Diperbarui: 10 Januari 2022   11:50 4977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai generasi muda yang senang untuk mencoba hal baru, dunia pangan tentunya sudah pasti menjadi salah satu bagian utama. Salah satu bagian dari negara Amerika bagian Utara, yakni Mexico, memiliki minuman fermentasi yang khas, yaitu Tepache. Kira-kira bagaimana minuman tersebut dapat go-international ya di masa depan? Sebelum itu, yuk kita pahami terlebih dahulu mengenai bioteknologi untuk melihat hubungannya dengan minuman khas Mexico tersebut.  

Apakah bioteknologi menjadi ilmu penting untuk perkembangan masa depan? Seringkali kita mendengar mengenai bahwa seiring bertambahnya waktu, maka manusia juga akan terus memperbanyak diri. Untuk mendukung kesejahteraan manusia di masa yang akan datang, maka dibutuhkan beberapa strategi, seperti ilmu bioteknologi pada bidang penelitian dan pengembangan. Ketika kita ingin memproduksi baik dari bahan pangan maupun produk-produk biologis, seperti vaksin untuk mendukung kebutuhan manusia, ilmu bioteknologi sangat penting perannya. Nah, dari penjelasan singkat itu, ternyata kita udah bisa tau nih bahwa masa depan sangat membutuhkan ilmu bioteknologi sebagai pendamping hidup manusia nantinya.

Lalu, apa itu bioteknologi sendiri? Yuk kita simak. Bioteknologi merupakan ilmu turunan dari biosains dan juga teknologi yang bertujuan untuk menciptakan atau memodifikasi organisme secara lebih simple demi berlangsungnya kesejahteraan manusia di masa depan. Imu bioteknologi ternyata sudah diketahui menjadi dua jenis, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Kira-kira apa ya bedanya nih? Jadi, ternyata bioteknologi konvensional sering ditemui pada bidang pangan terutama di Indonesia lho. Salah satu makanan contoh bioteknologi konvensional adalah seperti makanan fermentasi, seperti tempe/tape/ roti yang menggunakan mikroba untuk menciptakan sebuah produk yang berkualitas baik secara gizi maupun rasa. Lain halnya, bioteknologi modern cenderung melakukan modifikasi pada makhluk hidup melalui teknologi yang terdapat untuk menghasilkan produk baru yang lebih unggul. Contohnya itu teknik rekayasa genetika yang bisa menghasilkan organisme dengan gen yang baru akibat manipulasi DNA.  Ternyata perkembangan bioteknologi telah diterapkan pada banyak produk pangan di jaman modern ini agar pangan yang dihasilkan memiliki kualitas dan keamanan dari produk dapat terjamin ya guys, menarik bukan!

Kira-kira apa ni produk pangan modern yang dapat menerapkan ilmu bioteknologi dan akan terus berkembang terus sampai nanti? Olahan minuman yang berasal dari Mexico, Amerika Utara, seperti tepache dapat memanfaatkan ilmu bioteknologi dalam proses pembuatannya dan memiliki potensi untuk berkembang di masa yang akan datang nanti.  Produk tepache dikenal sebagai minuman yang melalui proses bioteknologi secara konvensional. Kenapa tuh? Karena dalam pembuatannya akan terdapat proses fermentasi dengan bahan utama berupa kulit nanas dan berbagai bahan buah lainnya, seperti apel dan jeruk. Minuman olahan tersebut diketahui dapat mengurangi terjadinya kontaminasi lingkungan akibat limbah. Hal itu dapat dilihat loh dari bahan baku utama minuman berupa kulit nanas yang diketahui berperan dalam penyumbang limbah. Proses fermentasi yang dilalui pada minuman tepache membuat produk tersebut menjadi kaya akan vitamin dan nutrisi. Fakta lainnya yang juga mengejutkan, ternyata minuman tepache dapat berperan sebagai antimikroba juga lho! Kemampuan tersebut didapat melalui bakteriosin yang dihasilkan melalui pemanfaatan bakteri pada proses pembuatan tepache, yakni Lactobacillus lactis dan Enterococcus faecium. Selain kedua bakteri tersebut, bakteri Leuconostoc mesenteroides juga ditemukan di dalam produk sehingga tepache dapat menghasilkan dekstran yang berperan penting sebagai emulsifier, stabilizer, dan coadjuvant.

Kira-kira bagaimana ya proses pembuatan minuman itu? Sebelum itu, kita harus kenal dulu nih sama bahan dari minuman olahan tepache selain kulit nanas, seperti brown sugar, air, dan cinnamon. Selain itu, dalam proses pembuatannya ternyata dimanfaatkan khamir yang bisa mendukung adanya proses fermentasi. Namun, ternyata ada fakta uniknya nih, yaitu kulit nanas yang dimanfaatkan dalam proses pembuatan dapat menghasilkan yeast secara alami sehingga tidak memerlukan tambahan khamir lainnya. Untuk membuahkan hasil yang optimal, maka minuman tepache harus melalui proses fermentasi pada suhu ruang nih serta disarankan untuk didiamkan selama 1 hingga 4 hari. Selain dipengaruhi oleh suhu dan waktu simpan, nyatanya minuman tepache juga dipengaruhi oleh pH lingkungan.

 Kira-kira minuman tepache bisa masuk ke dalam jenis minuman apa nih? Minuman fermentasi tepache sendiri udah diketahui nih bahwa ia tidak termasuk ke dalam golongan minuman terdistilasi, seperti wine dan tequila. Kenapa tuh kira-kira? Hal tersebut dapat dilihat dari konsentrasi alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi yang tergolong sedikit akibat sebagian besar gula yang dipakai untuk menghasilkan rasa manis bukan untuk fermentasi. Hasil akhir dari minuman tersebut banyak mengandung senyawa yang volatile, seperti lactic dan acetic. 

Nah, sekarang kita sudah bisa mengenal proses pembuatan dari tepache nih. Untuk mendapatkan minuman fermentasi tepache yang menyegarkan bisa dicoba nih cara berikut:

  • Buah nanas dipotong untuk mendapatkan kulitnya saja
  • Kemudian, tambahkan gula di dalam air yang hangat untuk ditunangkan ke dalam wadah berisi kulit nanas.
  • Setelah itu, masukan bumbu, seperti cinnamon serta tambahkan kembali air.
  • Lalu, diamkan selama 1 hingga 4 hari untuk menghasilkan minuman tepache yang telah terfermentasi.

Dengan meminum tepache, ada beberapa manfaat nih yang bisa kita dapat loh! Minuman tepache sebagai minuman probiotik memiliki banyak dampak baik untuk kesehatan mengingat bahan baku yang digunakan kaya akan vitamin. Dengan begitu, minuman tersebut jika dikonsumsi akan men-supply vitamin, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B, dan mineral magnesium. Selain itu, minuman tersebut ternyata juga bermanfaat untuk pencernaan manusia nih karena mampu untuk melawan parasit yang terdapat di dalam usus melalui enzim bromelin dalam kulit nanas. Beberapa minuman tepache juga akan memanfaatkan tibicos, water kefir, yang akan bermanfaat untuk proses diet serta memperbaiki adanya jaringan yang rusak di dalam tubuh.

Gambar 2  Pembuatan tepache.
Gambar 2  Pembuatan tepache.

Dari pemaparan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan nih bahwa bioteknologi baik secara konvensional maupun modern banyak ditemui di dalam kehidupan sehari-hari. Itu semua bisa kita lihat loh dari produk-produk pangan sehari-hari. Namun, untuk mendukung perkembangan ilmu bioteknologi, minuman tepache bisa menjadi salah satu hal yang menarik untuk dibahas mengingat khasiat yang dihasilkannya banyak serta proses pembuatan yang mudah nih. Yuk kita semua coba belajar untuk lebih menarik perhatian untuk pendamping hidup kita nanti nih pada masa depan, yaitu bioteknologi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun