Akibat disfungsi mitokondria antara lain kesulitan saraf dalam mengkoordinasi tubuh, tidak bisa bergerak, hingga respirasi sel terganggu. Di samping hal itu, jantung yang memiliki mitokondria yang rusak mungkin akan berhenti bekerja, dan semua sel akan mati. Apabila mitokondria yang mengalami kerusakan bukan pada bagian jantung, masih ada kemungkinan untuk sel eukariotik mati.
Pada umumnya organel pada sel tidak memiliki materi genetik (yang dimiliki oleh inti sel), tetapi mitokondria memiliki materi genetic sendiri yang dikenal dengan nama DNA mitokondria (mtDNA).
Disfungsi mitokondria dapat terjadi dan diturunkan jika ada gen nDNA dan mtDNA yang membawa mutasi. Penurunan fungsi mitokondria akibat akumulasi radikal bebas di dalam organel mitokondria dapat mempercepat kematian sel yang akhirnya menyebabkan penyakit mitokondria.Â
Penyakit mitokondria diklasifikasikan ke dalam beberapa penyebab yaitu mutasi titik mtDNA, delesi tunggal mtDNA, perubahan translasi mtDNA, perubahan komosisi fosfolipid membran mitokondria, perubahan dinamika dan kurangnya pemeliharaan terhadap mtDNA (Rima, 2019).
Contoh penyakit akibat disfungsi mitokondria adalah gagal jantung. Pada keadaan gagal jantung, terjadi gangguan mitokondria yang diakibatkan oleh berbagai mekanisme meliputi hiperasetilasi protein, gangguan homeostasis kalsium, pembentukan spesies oksigen reaktif dan peningkatan respons inflamasi.
Menurut Jurnal berjudul Mitochondria in the human heart, peran mitokondria di dalam sel jantung sangatlah penting. Beberapa obat yang dibuat untuk meningkat kerja mitokondria, terbukti mampu mengurangi risiko serangan jantung. Nyatanya, pasien yang mengalami gangguan jantung memiliki struktur mitokondria yang rusak dan lebih sedikit dibanding orang normal.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sel eukariotik dapat mati akibat kerusakan mitokondria (disfungsi mitokondria). Disfungsi mitokondria disebabkan oleh kerusakan DNA atau gangguan mekanisme lainnya.
Kerusakan mitokondria dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya hingga menyebabkan kematian. Semakin sedikit mitokondria yang ada dalam sel maka sel tersebut tidak akan bisa bekerja dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H