Mohon tunggu...
jovanka luthfi
jovanka luthfi Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lagi di Solo? Kenalan sama Desa Wisata Wirun

22 Desember 2021   18:32 Diperbarui: 22 Desember 2021   18:37 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup mudah mengenali desa ini, karena di lengkap dengan sebuah gamelan berukuran besar gapura depan desa sudah terpampang tulisan "Desa Gamelan"

Desa Wirun terletak di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Jaraknya hanya 1 km sebelah timur kota Solo. Sepintas, desa ini tidak berbeda dengan desa lainnya. Namun ada satu hal yang membuat desa ini  istimewa. Desa ini  dikenal sebagai pusat produksi alat musik gamelan, namun tidak hanya itu desa Wirun juga memiliki kerajinan tanah liat dan wisata Embung pengantinnya.

Di desa Wirun, gamelan dibuat dengan cara tradisional. Bahkan proses pembuatannya harus melalui serangkaian proses yang berbasis kearifan lokal, seperti ritual penyembuhan Jawa. Banyak wisatawan  lokal maupun mancanegara  datang ke desa ini, terutama karena mudah dijangkau dari kota Solo.

Desa Wirun dikenal sebagai pusat kerajinan gamelan terbesar di dunia, dikutip dari wirun-sukoharjo.desa.id. Gamelan buatan perajin di Desa Wirun ini dijual kepada penggemar di luar negeri serta berbagai daerah di Indonesia

Wisatawan juga dapat mengunjungi desa ini untuk melihat proses pembuatan gamelan. Menanggapi hal tersebut, Kelompok sadar wisata (Pokdarwis)  menyiapkan paket wisata dimana wisatawan dapat mencicipi makanan asli desa Wirun sambil belajar membuat gamelan.

Pembuatan gamelan di kota ini terbilang modern. Pengrajin menggunakan pemanas  gas untuk memasak  dan memanaskan kompor. Sedangkan proses menjadikan lempengan menjadi gamelan sesuai  ukuran yang diinginkan masih mengandalkan tenaga manusia  dengan palu. Jadi, jika semuanya berjalan lancar,  setiap kelompok perajin bisa membuat dua gamelan dalam satu hari.

Proses pembuatan gamelan dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kompor. Bahan yang digunakan adalah timah dan tembaga. Kedua bahan disiapkan dalam pot tanah liat. Setelah kedua bahan  meleleh dan diperoleh campuran yang diinginkan, tuang ke dalam cetakan. Ukuran cetakan dan jumlah bahan jadi tergantung pada ukuran gamelan yang sudah jadi.

Sumber gambar 2 indonesiakaya.com
Sumber gambar 2 indonesiakaya.com

Setelah dingin, keluarkan campuran kedua bahan  dari cetakan dan bentuk piring. Piring kemudian  dipanaskan kembali dan ditempa menjadi bentuk yang diinginkan. Proses penempaan memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit sampai diperoleh bentuk yang diinginkan tanpa macet. Sekitar 79 pekerja berpartisipasi dalam proses ini.

Setelah mendapatkan bentuk dan ukuran yang diinginkan  sesuai dengan spesifikasi yang  ditentukan, gamelan melanjutkan ke proses selanjutnya. Nada gamelan disesuaikan dengan standar nada yang  ada. Penyesuaian nada ini sering didasarkan pada naluri, meskipun teknik telah ditemukan untuk membuat prosesnya lebih mudah. Setelah  nada yang diinginkan tercapai, gamelan  dipoles agar  terlihat menarik dan bercampur dengan gamelan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun