Syailendra Surya Wicaksana
Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabaya di Pulau Jawa dengan Pulau Madura, merupakan jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang sekitar 5,4 kilometer. Keunikan pertama dari jembatan ini terletak pada fungsinya yang menghubungkan dua pulau besar di Indonesia, menjadikannya infrastruktur penting bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat di kedua pulau tersebut. Sebelum adanya jembatan ini, akses utama antara Surabaya dan Madura hanya melalui jalur laut, sehingga kehadiran Suramadu mempercepat perjalanan dan mempermudah distribusi barang.
desain arsitektur jembatan yang memadukan elemen modern dengan fungsi yang optimal. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian utama: jembatan layang (causeway), jembatan pendekat (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Bagian utama dari jembatan ini memiliki desain jembatan gantung yang megah, dengan dua menara setinggi 140 meter yang menopang kabel-kabel baja besar. Desain ini tidak hanya mendukung kekuatan struktural jembatan, tetapi juga memberikan visual yang ikonik.
Keunggulan lain dari Jembatan Suramadu adalah material dan teknologi yang digunakan dalam pembangunannya. Dibangun dengan beton pratekan dan baja berkualitas tinggi, jembatan ini dirancang untuk tahan terhadap cuaca ekstrem, termasuk angin kencang dan korosi akibat lingkungan laut. Selain itu, teknologi yang digunakan dalam pembangunan jembatan ini memungkinkan daya tahan yang lebih lama serta perawatan yang lebih mudah. Proyek ini juga melibatkan ahli teknik dari dalam dan luar negeri untuk memastikan keamanan dan stabilitas strukturalnya.
Keunikan terakhir adalah dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan oleh Jembatan Suramadu. Sejak diresmikannya jembatan ini pada tahun 2009, wilayah Madura yang sebelumnya relatif terpencil mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Jembatan ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat dan pengiriman barang, tetapi juga membuka peluang investasi di Madura, termasuk pengembangan industri dan pariwisata. Jembatan Suramadu menjadi contoh sukses dari infrastruktur yang mendorong pembangunan ekonomi dan memperkuat hubungan antarwilayah di Indonesia.Â
Jembatan Suramadu dulunya merupakan jembatan berbayar sejak diresmikan pada tahun 2009, di mana kendaraan yang melintasinya dikenakan biaya tol. Namun, pada tanggal 27 Oktober 2018, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghapus tarif tol bagi semua kendaraan yang melintasi Jembatan Suramadu.
Keputusan ini diambil oleh Presiden Joko Widodo dengan tujuan mempercepat pembangunan ekonomi di Pulau Madura, meningkatkan mobilitas penduduk, dan mendorong investasi di wilayah tersebut. Dengan penghapusan biaya tol, Jembatan Suramadu kini dapat dilalui secara gratis oleh semua kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Ini memberikan akses lebih mudah dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di Madura.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H