Pemuda, peluklah cinta di dalam hati,
Namun, ia merasa tak layak di sisimu.
Dalam diamnya, rasa cinta bersemi,
Sebuah kisah indah, terpendam namun menyentuh.
Di antara bunga kata yang terbungkus,
Pemuda memilih menyimpannya sendiri.
Cinta yang suci, bagai lukisan indah,
Namun, ia merasa seperti debu di angkasa.
Pujaan hati bagai matahari terang,
Pemuda, merasa seperti bayangan abu-abu.
Dalam bisikan angin, ia bercerita,
Cinta diam-diam, terlukis di dalam hati.
Dalam pandangan sayu, ia tersenyum,
Pemuda, mengukir puisi dalam diam.
Cinta yang tak terucap, terasa begitu nyata,
Dia merasa tak pantas, namun mencintai tanpa batas.
Lihatlah pemuda, hatinya tulus berseri,
Meski terpendam, cintanya murni bertasbih.
Dalam petikan puisi, terpahat elegan,
Cinta tak terungkap, namun mengundang empati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H