Mohon tunggu...
Ignatius Jovan Liem
Ignatius Jovan Liem Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kanisius

Seorang siswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghadapi Kondisi Tidak Terduga Selama Acara dengan Force Majeure: Apa yang Perlu Dilakukan?

10 April 2023   20:12 Diperbarui: 10 April 2023   20:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembuatan acara merupakan sebuah proses yang kompleks dan memerlukan perencanaan yang matang. Dalam pembuatan acara, setiap detail harus diperhatikan agar acara dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. 

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan meliputi pemilihan tema acara, tempat dan waktu yang tepat, undangan tamu, pengaturan teknis dan juga kesiapan anggaran. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu atau tim yang terlibat dalam pembuatan acara untuk memperhatikan setiap aspek secara serius agar acara yang dihasilkan dapat sukses dan berkesan bagi semua pihak yang terlibat.

Akan tetapi, ada kemungkinan kondisi khusus seperti force majeure untuk terjadi dan dapat mengacaukan situasi yang aman dan tentram tersebut jika tidak diberikan pencegahan yang baik. 

Force majeure sendiri adalah sebuah kondisi yang tidak dapat diprediksi akan terjadi. Beberapa contoh force majeure adalah bencana alam, cedera berat baik dari peserta lomba atau supporter, dan juga kerusuhan suporter. 

Dari beberapa contoh force majeure yang diberikan, seluruhnya ada kaitan dengan tanggung jawab dan peran dari panitia keamanan dan P3K acara tersebut. Sebagai penyelenggara acara maka kondisi force majeure ini harus turut dipertimbangkan sebagai salah satu kemungkinan terburuk yang terjadi dan jalan untuk mengatasinya. 

Cara yang harus dilakukan adalah untuk mengantisipasi setiap kemungkinan force majeure yang dapat terjadi dan cara spesifik penanggulangannya.

Force majeure yang pertama dicontoh adalah bencana alam. Bencana alam ada banyak jenis dan kemungkinan karena alam tidak dapat diprediksi. Tetapi saya akan mengambil contoh gempa bumi karena merupakan salah satu bencana paling umum dan paling mungkin untuk terjadi. Jika terjadi gempa bumi, maka harus ada panitia keamanan sebagai panitia yang membantu proses evakuasi. 

Perlu diberikan dan dipetakan rute evakuasi yang jelas untuk setiap kemungkinan yang terjadi. Setiap anggota dari panitia keamanan perlu diberikan pelatihan evakuasi gempa dan benar-benar meresapinya sebagai bentuk persiapan dan pencegahan apabila terjadi gempa bumi. 

Selain itu, perlu diberikan sosialisasi dan petunjuk kepada seluruh pengunjung dari acara, apa saja yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat terjadi gempa bumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun