Jika individu saling berjarak maka virus tsb tidak memiliki kesempatan untuk menyebar (penyebaran udara adalah HOAX mohon diingat.), dan dengan penanganan kesehatan yang benar dan baik maka waktu akan menelan COVID-19 tersebut (imun tubuh adalah musuh corona terkuat.). Dan dengan kebijakan ini dilakukan dengan efektif maka lama lama virus ini akan berakhir. Dan tak hanya social distancing, jika ditambahkan dengan kebijakan yang lain maka akan sangat cepat virus ini hilang.
Sayangnya banyak sekali yang bebal dan tidak memedulikan keganasan COVID-19, dan masalah besar yang diperhatikan bahwa penyebaran menjadi panjang lebar. Jika kita berlakukan lockdown, maka bisa dibilang Indonesia akan menghadapi kasus tahun 98 yang edisi baru, karean ekonomi akan berjatuhan lebur (sekarang saja rupiah sudah mencapai Rp. 16.000), impor tak bisa dilaksanakan (Indonesia masih memegang betul kebijakan impor, harga pangan akan naik drastis.), bantuan luar negeri akan terhambat, dan yang paling seram adalah kerusuhan akan pastinya terjadi (penggarahan toko toko, dll.).Â
Kebijakan pemerintah sudah sangat baik jika dilaksanakan dengan benar, social distancing terverifikasi ampuh mengurangi penyebaran virus (kita bisa contohi Korea Selatan.), jaga kebersihan, olahraga yang giat, dll, semua kebijakan pemerintah itu bisa perlahan lahan mengurangi adanya corona di muka Indonesia. Bahkan baru baru ini saja Menhan menerima bantuan medis dari Cina dengan jumlah yang sangat melimpah, kita juga telah mendapatkan bantuan vaksin dari Korea.
Jadi secara keseluruhan, menurut saya kebijakan lockdown tidak begitu penting bagi Indonesia, karena kebijakan pelawanan corona yang kita miliki sekarang sudah sangat ampuh melawan corona. Jika lockdown diberlakukan maka banyak tragedi yang buruk dan tak terpikirkan akan menimpa badan warga Indonesia.Â
Mengapa mencari solusi yang lebih berat jika solusi yang kita miliki sekarang sudah sangat baik dan mudah?Warga Indonesia tak perlu panik dan sebaiknya mengikuti peraturan pemerintah dengan bijak, kita bisa menilai segala hal berdasarkan pengalaman yang kita miliki.Â
Saya ingin mengucapkan maaf sebesar besarnya jika kesalahan kata tertulis dan semua ini hanya berdasarkan opini dan pengetahuan saya, saya tidak ingin memaksa pemikiran pembaca dengan opini yang bisa saja belum terlalu matang hehe. Sekian terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H