Mohon tunggu...
Jovan.A.R.
Jovan.A.R. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah UI

Anak Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Hal yang Diharapkan Setelah Pak Prabowo Resmi Menang

22 Maret 2024   14:06 Diperbarui: 22 Maret 2024   14:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 sudah usai. Secara resmi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai wakil presiden. Bagi Prabowo dan pendukung-pendukungnya, kemenangan pemilu di tahun 2024 mendatang sukacita atas perwujudan mimpi Pak Prabowo setelah tiga kalah berturut-turut di pemilu 2009, 2014, dan 2019. 

Kesabaran dan pengorbanan Prabowo selama bertahun-tahun telah terbayarkan dengan kemenangan telak. Di sisi lain, kemenangan Prabowo-Gibran adalah mimpi buruk bagi pendukung paslon lain (Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud).Ada yang merasa sedih karena junjungannya kalah, ada yang merasa takut atas nasib buruk apa yang akan menimpa Indonesia, dan tidak sedikit yang merasa dicurangi. Jika yang satu merasa pemilu 2024 adalah yang terbaik atau lebih baik dari pemilu sebelumnya, kubu yang kalah merasa pemilu tahun 2024 adalah aib dalam masa Reformasi. Saat ini, baik kubu Anies maupun Ganjar, keduanya sudah menyatakan akan menggugat persoalan pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).  

Tugas seorang presiden tidaklah mudah. Oleh karena itu, barangsiapa yang menjadi presiden, maka orang itu telah diberi tanggung jawab yang besar dan harus melaksanakannya amanah tersebut. 96 juta pemilih telah memberikan suara sekaligus kepercayaannya kepada Pak Prabowo sebagai penerus pemegang kekuasaan. Setidaknya ada tiga hal yang diharapkan oleh rakyat kepada Prabowo. 

Pertama, Tepati apa yang sudah dijanjikan. Dalam dunia politik, politisi menjanjikan sesuatu, kemudian mengingkarinya adalah hal yang umum terjadi. Dibalik janji yang sudah disampaikan, ada reputasi yang dipertaruhkan. Program makan siang gratis misalnya, akan menjadi pr yang besar bagi pemerintahan Prabowo-Gibran sebab diantara semua janji kampanye yang sudah disampaikan, program inilah yang paling dikenal, yang akan lebih sering ditagih oleh rakyat, dan yang akan lebih sering dikritisi (baik perencanaan maupun pelaksanaan). 

Satu lagi janji yang bisa dikatakan sebagai janji paling penting adalah soal meneruskan pekerjaan Pak Jokowi. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu faktor terpilihnya Prabowo-Gibran tidak lepas dari pandangan bahwa Pak Prabowo dipercaya oleh rakyat, banyak pendukung Jokowi, dan Jokowi itu sendiri untuk meneruskan hasil kerja Jokowi. Jika janji tersebut dilanggar, akan datang konsekuensi yang berat sebab akan mengganggu kestabilan Indonesia sebagai negara dan tentu saja, mempengaruhi reputasi Jokowi. 

Kedua, melihat kondisi dunia internasional akhir-akhir ini, ada harapan agar bangsa ini mampu bertahan dari ganasnya ombak dengan Pak Prabowo sebagai nahkoda yang terpilih. Baik ancaman dari luar maupun dari dalam, tidak ada istilah ancaman yang mendingan, karena keduanya memiliki kapabilitas menjungkirbalikan negara.  

Terkait ancaman dari dalam, pemerintahan Prabowo diharapkan bisa menjaga Indonesia dari perpecahan, sesuai dengan janji Prabowo yang ingin merangkul semua pihak. Soal ancaman dari luar, Indonesia diharapkan bisa bertahan dari kondisi ekonomi dan geopolitik yang tidak baik-baik saja. Sudah banyak negara yang jatuh atau terkena krisis akibat efek domino dari krisis yang terjadi di luar negaranya (ditambah kondisi dalam negeri tidak baik-baik saja), seperti yang terjadi di Sri Lanka (krisis ekonomi di tahun 2022) dan Ukraina (perang).

Ketiga, soal cita-cita Indonesia 2045 emas. Hampir semua orang Indonesia ingin Indonesia menjadi negara maju. Setiap negara yang merdeka tidak ingin terus menerus menjadi negara berkembang, apalagi negara miskin. Pada tahun 2045 atau setelah 100 tahun Indonesia berdiri sebagai negara, ada harapan indonesia sudah maju secara sumber daya manusia (SDM). 

Harapan menjadi maju didukung dengan bonus demografi dan ekonomi yang menurut beberapa pihak, telah menunjukan pertumbuhan dan ketahanannya, meskipun dihantam oleh pandemi Covid di tahun 2020-2021. Cita-cita menjadi negara maju hanya bisa dilakukan secara bertahap sehingga rencana yang sudah disiapkan, harus dilaksanakan secara serius, walaupun pemimpinnya berganti. Selain kestabilan, Pak Prabowo juga diharapkan menuntun Indonesia menjadi negara maju. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun