Mohon tunggu...
Suandri Ansah
Suandri Ansah Mohon Tunggu... Freelancer - Konten Kreator

Power Rangers Merah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sistem Zonasi Sekolah Hidupkan Nilai Komunal Siswa-Masyarakat

13 Agustus 2018   23:39 Diperbarui: 14 Agustus 2018   00:25 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali - Tan Malaka

Pendidikan tidak untuk menciptakan generasi pintar apalagi generasi buruh, tetapi generasi bijak. Siswa boleh menjadi ahli ilmu matematika, bahasa asing, ilmu sosial, biologi, ekonomi, teknologi dan semacamnya. Bocah angon harus memanjat pohon untuk dapat memetik belimbing. Tak peduli hujan dan licin. Sesulit apapun jalan pendidikan itu. Peserta didik harus didorong cita-citanya. Lunyu-lunyu penekno.

Namun, dengan kepintarannya itu siswa tidak boleh memintari bangsanya, masyarakatnya, keluarganya, orang tuanya. Ia harus menjadi pembawa ketentraman dan penyejuk hati bagi lingkungannya. Mampu momong sesamanya. Membantu pedagang, menghormati petani, memuliakan pengangguran, memajukan perindutrian. Pendidikan adalah proses mbasuh dodo tiro. Pendidikan adalah menyeimbangkan pikiran dan perasaan. Mumpung padhang rembulane, mumpung Jembar kalangane.

Nah, di sinilah masuk tujuan lain sistem zonasi sekolah, mendekatkan lingkungan sekolah dengan peserta didik. Orang tua, masyarakat disebut memiliki peran terhadap suksesi pendidikan siswa. Sebagaimana Ki Hajar Dewantara mengonsepkan Tri Sentra Pendidikan yang melibatkan satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat.

Sistem zonasi diharapkan mampu membentuk ruang-ruang komunal yang membesarkan nilai sosial siswa dan menguatkan interaksi peserta didik dengan masyarakat. Tak boleh lagi ada kastanisasi antarsekolah, apalagi sekolah dengan masyarakat. Dengan demikian program Penguatan Pendidikan Karakter yang dicanangkan Kemendikbud lebih terarah.

Suandri Ansah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun