Mohon tunggu...
Jourast Febrians
Jourast Febrians Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UNJ

mahasiswa Universitas Negeri Jakarta fakultas ilmu Sosial jurusan sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Era Pandemi

14 Maret 2022   13:15 Diperbarui: 14 Maret 2022   13:16 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak pandemi virus COVID-19 melanda dunia ini banyak masalah yang bermunculan yang terjadi, mulai dari menurunnya perekonomian global, menurunnya tingkat kesehatan manusia yang diakibatkan oleh virus  COVID-19, dan sebagainya. Perekonomian merupakan salah satu yang paling terdampak di negara manapun karena banyak negara yang menerapkan lockdown di negaranya sehingga aktifitas perdagangan antar negara jadi terhambat. Masyarakatpun diminta untuk tetap berada di rumah untuk mencegah penularan virus. Banyak pertokoan yang tutup dan perusahan yang bangkrut sejak adanya pandemi. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari melesuhnya perekonomian, menurunnya daya beli masyarakat, adanya tekanan baik itu dari faktor internal maupun eksternal. Bahkan juga terjadi penurunan kualitas manusia yang ada. Tentu hal ini sangat miris dan disayangkan. Sudah satu tahun lebih telah berlalu sejak awal kemunculannya virus COVID-19 atau yang biasa kita sebut dengan virus corona ini. Perekonomian lambat laun, perlahan namun pasti akan pulih kembali. Hal ini dapat terjadi adanya peran baik dari pemerintah maupun masyarakat yang mau berpartisipasi dalam membangkitkan perekonomian kita. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan perekonomian suatu negara, salah satunya yaitu dengan melaksanakan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah proses pengembangan potensi dan kemampuan masyarakat, sehingga ketika potensi dan kemampuan mereka sudah berkembang, maka kapasitas untuk memecahkan masalah juga akan tumbuh. Pemberdayaan ini dilakukan melalui kegiatan seperti belajar mengajar dan pelatihan di balai latihan kerja yang mana nantinya akan ditunjang dengan berbagai macam fasilitas pendukung lainnya sehingga masyarakat bisa mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan kerja tersebut. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan dari masyarakat untuk mengatasi masalah dan segala ancaman yang membuat fungsi sosial mereka tidak berjalan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan berlajar dalam pemberdayaan juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental agar mereka dapat bertindak dengan cerdas dalam memecahkan masalah, sehingga mereka akan berdaya, mandiri, dan termaksimalkannya potensi serta kemampuan mereka dalam kegiatan produktif. Sedangkan Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan suatu upaya untuk mengerahkan sumber daya untuk mengembangkan potensi perekonomian masyarakat yang mana akan meningkatkan produktifitas masyarakat. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat terwujud apabila inti dari pokok sasaran dapat fokus pada pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta demokrasi dalam berpolitik. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan dalam memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu berdiri sendiri. Tujuan dari pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terdapat di sekitarnya. Ada banyak sekali manfaat atau sisi positif dengan adanya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat ini. Seperti menjadikan masyarakat lebih mandiri, membantu usaha menjadikan perekonomian yang besar dan modern, mendorong munculnya wirausaha baru, terjalinnya kemitraan yang baik, dll.

Dikutip dari kajianpustaka.com, Berikut ini merupakan definisi dan pengertian pemberdayaan ekonomi dari beberapa ahli :

 

  • Menurut Rusli dkk (2012), pemberdayaan adalah mendapatkan kekuasaan untuk membuat suara mereka di dengan untuk memberikan kontribusi kepada perencanaan dan keputusan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menggunakan keahlian di tempat kerja untuk meningkatkan kinerja orang tersebut dan kinerja seluruh organisasi.
  • Menurut Soetomo (2014), Pemberdayaan merupakan upaya untuk mengubah suatu keadaan atau kondisi masyarakat yang standar hidupnya sangat rendah ke kondisi yang lebih baik dalam artian ekonomi, sosial budaya dan politik. Pemberdayaan ekonomi dapat menghasilkan suatu kesejahteraan, dimana kesejahteraan merupakan idaman setiap orang dan setiap negara. Kondisi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang sejahtera menjadi sesuatu yang diidealkan.
  • Menurut Zubaedi (2007), pemberdayaan merupakan upaya untuk mendirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki, hal ini berarti bahwa masyarakat diperdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.
  • Menurut Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (2009), pemberdayaan merupakan upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.

 

Pemberdayaan masyarakat tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat itu. Oleh karena itu, dalam pemberdayaan masyarakat perlu adanya kegiatan yang berkaitan dengan penyuluhan yang bersifat partisipatif. Penyuluhan partisipatif merupakan kegiatan yang berencana dan berupaya untuk dapat malaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan masyarakat yang bentuknya non formal. Dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, tahapan ini melibatkan peran aktif masyarakat dan tidak lepas dari identifikasi masalah. Dalam pelaksanaan, anggota masyarakat yang menjadi peran utama tentu harus memiliki potensi. Penyuluh hanya sebagai fasilitator dan tahap evaluasi masyarakat yang menentukan. Dalam pemberdayaan dan penyuluhan partisipatif, tugas fasilitator hanya bertugas sebagai insiator dan organisator awal yang akan dialihkan kepada anggota pengurus masyarakat. Anggota masyarakat disini posisinya adalah mitra dan penyuluh sebagai fasilitator wajib melayani anggota masyarakat dengan baik agar masyarakat dapat belajar dan berdaya dengan lebih cepat dan berhasil. Penyuluh di lapangan harus dapat menyusun program penyuluhan dengan melakukan improvisasi, inovasi, inisiatif dan memperhatikan potensial ekonomi dan budaya masyarakat. Jika masyarakat didorong untuk mengikuti arahan pemerintah, maka akan berdampak melemahnya partisipatif  masyarakat dan sikap kritis terhadap pemerintah. Program pemberdayaan yang baik, dimulai dari masyarakat itu sendiri yang disebut bottom up. Pendekatan yang keliru dapat berakibat kurangnya motivasi dan daya dorong masyarakat untuk terlibat dalam melakukan prakarsa, perencanaan, memberikan usul, merumuskan, memperdebatkan, mengevaluasi dan melakukan pengawasan terhadap kebijakan publik baik ditingkat pusat atau lokal oleh karena itu diperlukannya penyuluhan partisipatif.

Penyuluhan partisipatif pada hakikatnya merupakan bagian dari mendorong dan memberi ruang bagi masyarakat untuk melakukan insiatif dan partisipasi sosial sehingga masyarakat tidak merasa bahwa dirinya adalah objek dari proyek pemerintah. Kemudian partisipasi sosial maksudnya adalah keterlibatan sukarela masyarakat dalam kegiatan kelompok sosial. Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat sangat penting adanya sosialisasi dan harus dibuka ruang dialog/diskusi antara masyarakat dan fasilitator sehingga masyarakat berani menyampaikan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapinya. Kemudian dalam kelompok masyarakat, diberikan peluang membuat analisis dan mengambil keputusan yang bermanfaat. Oleh karena itu, sangat penting seorang penyuluh memberikan batas-batas kebebasan menyampaikan aspirasi, menyampaikan permasalahan di masyarakat dan program-program yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Penyuluh juga menyediakan informasi tentang berbagai alternatif kegiatan usaha yang dapat dilakukan untuk dipilih atau dimodifikasi sendiri oleh masyarakat. Tujuan dari pendekatan partisipatif ini yaitu agar masyarakat memperoleh pengalaman belajar, mengembangkan dirinya melalui pemikiran dan tindakan yang dirumuskan oleh diri sendiri atau bersama-sama. Dalam pemberdayaan masyarakat, kita sebagai fasilitator atau penyuluh, tidak boleh mendominasi. Kita adalah mediator yang fungsinya hanya sebatas memberikan cara-cara alternatif serta pedoman bagi masyarakat yang membutuhkan. Pada hakekatnya, proses perencanaan sampai evaluasi dilakukan oleh masyarakat sehingga masyarakat bisa mengembangkan potensi dirinya yang nantinya dapat berdaya dan mencapai kesejahteraan sosial masyarakat itu sendiri.

Selain penyuluhan partisipatif seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga strategi-strategi lain yang digunakan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, diantaranya yaitu :

  • Pemberian bantuan modal.

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi masyarakat tuna daya saat ini ialah permodalan. Lambannya akumulasi kapital di kalangan pengusaha mikro, kecil, dan menengah, merupakan salah satu penyebab lambannya laju perkembangan usaha dan rendahnya surplus usaha di sektor usaha mikro, kecil dan menengah, dan juga kurangnya pemikiran perencanaan keuangan mendatang pada milenial sekarang ini. Usaha pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi melalui aspek permodalan ini adalah dengan pemberian bantuan modal dengan tujuan tidak menimbulkan ketergantungan masyarakat. Pemecahan aspek modal ini dilakukan melalui penciptaan sistem yang terbilang kondusif baru usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah untuk mendapatkan akses di lembaga keuangan.

  • Bantuan pembangunan prasarana.

Berusaha untuk mendorong produktivitas dan tumbuhnya usaha, tidak akan berarti penting bagi masyarakat, kalau hasil produksinya tidak dapat dipasarkan, atau dijual hanya dengan harga yang sangat rendah. Oleh karenanya, komponen penting dalam usaha pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi adalah pembangunan prasarana produksi dan pemasaran. Dengan tersedianya prasarana pemasaran dan atau transportasi dari lokasi produksi ke pasar, akan mengurangi pengeluaran dari pengusaha tersebut serta produknya akan dikenal oleh masyarakat lainnya.

  • Penguatan kelembagaan.

Pemberdayaan ekonomi pada masyarakat lemah, pada mulanya dilakukan melalui pendekatan individual. Namun pendekatan individual ini tidak memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan sebaiknya dengan pendekatan kelompok. Dengan alasan, akumulasi kapital akan sulit dicapai di kalangan orang miskin, oleh sebab itu akumulasi kapital harus dilakukan bersama-sama dalam wadah kelompok atau usaha bersama. Demikian juga dengan masalah distribusi, orang miskin mustahil dapat mengendalikan distribusi hasil produksi dan input produksi, secara individual. Melalui kelompok, mereka dapat membangun kekuatan untuk ikut menentukan distribusi.

Dengan adanya pemberdayaan masyarakat serta strategi-strategi yang telah dilakukan tersebut, maka diharamkan diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih mandiri dalam berusaha, mampu melihat dan memanfaatkan suatu peluang yang ada, dan tentunya perekonomian kembali bangkit dan masyarakat menjadi sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun