Keseharian tak berarti
Ini itu dipikiri, mikir dengan teori
Tapi sehari-hari tanpa aksi
Lanjut basa-basi
Basa-basi bicara demokrasi
Dimasa pandemi yg serba sulit
Sulit ku rasa lihat berita ditivi
Pemerintah buat aturan yg menzolimi
Katanya blabla demi itu dan ini
Remeh temeh tak berarti
Lihat kelakuan muda-mudi
Bercinta cengenges-cengingis
Jatuh cinta menjadi pelik
Patah hati pun membuat panik
Lanjut di bulan ini
Umur 24 dibulan Juli
Bumi luas namun masih sedikit yg dijejaki
Dan sampai kapan masih sendiri?
Kapan punya kekasih?
Nanti kan dicari, lelaki untuk jadi suami
Bahas yg terkini
Hutang ibu menjulang tinggi
Tinggi menumpuk gengsi
Gengsi bersama teman sosialiti
Sang anak tak kalah necis
Anak perempuan glowing dan berlipstik
Baju gonta ganti tapi buku tak terbeli
Anak laki-laki lagak satria sejati
Naiki klx hasil kredit
Semua semua ini
Demi komenter fesbuk memuji
Remeh temeh lain-lain
Nanti kita perbaiki
Minimal tak mengikuti musim
Agar kantong tak kering
Untuk hal yg tak penting
Tak penting kok terus dituruti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H