Mohon tunggu...
Jouna Sinaga
Jouna Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Part time

Part time

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remeh Temeh

17 Juli 2020   10:21 Diperbarui: 17 Juli 2020   10:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keseharian tak berarti
Ini itu dipikiri, mikir dengan teori
Tapi sehari-hari tanpa aksi
Lanjut basa-basi
Basa-basi bicara demokrasi
Dimasa pandemi yg serba sulit
Sulit ku rasa lihat berita ditivi
Pemerintah buat aturan yg menzolimi
Katanya blabla demi itu dan ini

Remeh temeh tak berarti
Lihat kelakuan muda-mudi
Bercinta cengenges-cengingis
Jatuh cinta menjadi pelik
Patah hati pun membuat panik

Lanjut di bulan ini
Umur 24 dibulan Juli
Bumi luas namun masih sedikit yg dijejaki
Dan sampai kapan masih sendiri?
Kapan punya kekasih?
Nanti kan dicari, lelaki untuk jadi suami

Bahas yg terkini
Hutang ibu menjulang tinggi
Tinggi menumpuk gengsi
Gengsi bersama teman sosialiti
Sang anak tak kalah necis
Anak perempuan glowing dan berlipstik
Baju gonta ganti tapi buku tak terbeli
Anak laki-laki lagak satria sejati
Naiki klx hasil kredit
Semua semua ini
Demi komenter fesbuk memuji

Remeh temeh lain-lain
Nanti kita perbaiki
Minimal tak mengikuti musim
Agar kantong tak kering
Untuk hal yg tak penting
Tak penting kok terus dituruti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun