Pengguna internet di dunia dalam 10 tahun tepatnya pada 2013-2023 memiliki pertumbuhan yang begitu pesat. Bukan hanya di dunia saja tetapi Indonesia juga memiliki pertumbuhan pengguna internet. Pertumbuhan pengguna internet menurut We Are Social semula pada tahun 2013 hanya berkisar 70juta pengguna internet aktif.Â
Data terakhir tepatnya pada tahun 2023 menurut We Are Social, sekarang menjadi 213juta pennguna layanan internet di Indonesia. Dikutip dari statista.com, sebesar 98 persen pengguna layanan internet di Indonesia menggunakan telepon genggam yang mana pada tahun 2023 menyentuh angka 190 juta pengguna.
Pertumbuhan pengguna layanan internet dan pengguna telepon pintar bertumbuh sangat begitu pesat. Pertumbuhan yang begitu pesat bahkan sampai memengaruhi bisnis pada masa sekarang. Pada masa sekarang banyak pengusaha pengusaha yang melihat peluang adanya pengguna layanan internet dan telepon pintar yang bertumbuh dan memanfaatkanya untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan bisnisnya ke ranah digitalisasi.Â
Pengusaha yang tidak melihat peluang tersebut bahkan harus menutup usahanya dikarenakan menurunnya angka penjualan. Salah satu industri yang melihat adanya potensi keuntungan untuk bisnisnya adalah industri perbankan.
Industri perbankan dengan pengguna layanan internet yang semakin banyak tidak mau tertinggal dengan perubahan zaman yang semakin canggih. Terutama Perusahaan perbankan konvensional. Sekarang banyak bank kecil yang bertransformasi menjadi bank digital diantaranya ada Bank Jago Tbk, Bank Neo Commerce Tbk, Bank BCA Digital, dan masih banyak bank digital lainnya yang kemungkinan akan muncul karena adanya potensi bisnis dimasa mendatang.Â
Perusahaan bank digital menawarkan kemudahan dalam pembuatan rekening tanpa perlu mendatangi kantor cabang. Selain itu bank digital tidak memiliki banyak kantor cabang, bahkan bisa dihitung dengan jari. Sedikitnya kantor cabang tersebut membuat bank digital memiliki beban operasional yang lebih kecil dibandingkan bank konvensional. Beban bank digital yang sedikit membuatnya menawarkan Bunga deposito yang lebih tinggi dibandingkan bank konvensional.
Banyaknya Perusahaan perbankan digital yang menawarkan bunga deposito yang tinggi dan kemudahan pembuatan rekening dan kartu ATM secara online dalam artian tidak perlu datang ke kantor cabang. Perbankan konvensional tidak hanya tinggal diam dan membuat perbankan konvesional merubah pendekatan bisnisnya.Â
Dengan meluncurkan aplikasi mobile banking yang bisa diakses dimana saja yang sebelumnya pembuatan rekening harus melalui kantor cabang, sekarang bisa dengan mudah membuat rekening melalui website Perusahaan perbankan masing-masing.
Pada tahun 2019 terjadinya wabah covid-19 membuat banyak industi yang terkena imbasnya akibat daya beli yang menurun membuat banyak industri menurangi beban, termasuk beban karyawan dengan PHK. Industi perbankan yang terdampak terutama Perusahaan perbankan konvensional harus terus melanjutkan bisnisnya dengan cara daring.Â
Perusahaan perbankan yang sudah meluncurkan layanan internet mobile banking mereka sebelum terjadinya wabah covid-19 ini, tidak memiliki dampak yang signifikan misalnya bank BCA masih memiliki laba bersih pada 2019 sebesar 28 triliun yang turun pada tahun 2020 laba bersih bank BCA menurun ke angka 27 triliun yang tercermin pada harga saham tertingginya yang pada januari 2020 senilai 6875/lembar saham menjadi 4735/lembar saham pada bulan maret 2020.
Pertumbuhan pesat pengguna internet dan telepon pintar di Indonesia dalam satu dekade terakhir telah mendorong perubahan signifikan dalam industri perbankan. Bank konvensional mulai bertransformasi menjadi bank digital untuk memanfaatkan peluang bisnis baru yang muncul dari perkembangan teknologi ini. Bank digital menawarkan berbagai kemudahan, seperti pembukaan rekening secara online dan bunga deposito yang lebih tinggi, berkat beban operasional yang lebih rendah.Â