Mohon tunggu...
Jauhari Subhi
Jauhari Subhi Mohon Tunggu... Montir - Foto

Apalagi yang kita punya di dunia ini, selain Tuhan, cinta, dan keberanian... Teman-teman saya biasa memanggil saya Jo. Membaca, membaca, membaca, menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak Usah Tinggalkan Balikpapan

3 September 2012   04:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salam dari adikmu
untuk kakak tersayang,

Didit

***
Seorang ibu mendekati paruh baya bersama dua anak, lelaki dan perempuan, sedang menyapu air mata yang terus berlinang. Anak lelakinyakira-kira sebaya anak kelas 6 terlihat lebih tegar. Sementara anak yang perempuan, yang sebaya anak kelas 3, berlinangan air mata.

Di depan mereka ada dua kuburan. Satu di antaranya tepat di depan sang ibu duduk masih terlihat gundukan tanah yang masih merah. Itu adalah kuburan anak lelakinya yang meninggal akibat kecelakaan kerja. Truck raksasa yang dikemudikannya jatuh ke kolam saat mundur akan membuang muatan ke kolam. Di sebelah kuburan itu adalah kuburan suaminya.

Baru saja dibacakan sebuah surat dari anaknya yang lain untuk kakaknya yang meninggal.

Matahari semakin meninggi, di hari yang cerah pagi itu,“Ayo, kita tengok kakak kalian di Stal Kuda.”

Melak, 8 Februari 2012

Catatan:

* “Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti…” adalah syair salah satu lagu Dewa.

* Stal Kuda adalah wilayah di Balikpapan tempat rumah tahanan berada.

Sumber: http://www.catatanjo.com/2012/07/cerpen-tidak-usah-tinggalkan-balikpapan.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun