Bahkan, berbagai riset sahih sudah membuktikan bahwa Kecerdasan Emosi (EQ) sangat menentukan kualitas leadership, menaikkan tingkat penjualan para salesman, melipatgandakan kinerja dan produktifitas kerja karyawan, membuat customer service lebih efektif, menaikkan angka keberhasilan pendidikan, mempermudah komunikasi dan terjadinya kerjasama tim, serta secara personal, EQ menolong terciptanya pernikahan yang lebih bahagia dan kehidupan pribadi yang lebih memuaskan.
Apalagi di era digital sekarang ini, EQ lebih-lebih menjadi sebuah kebutuhan mutlak untuk dikuasai karena hasil riset menunjukkan banyak orang menjadi lebih mudah depresi dan moodnya terganggu setelah berselancar di media sosial. Itu sebabnya muncul istilah "Digital Emotional Quotient", yaitu sebuah ilmu yang membahas soal bagaimana menerapkan EQ untuk kehidupan bersosialisasi dalam dunia digital.
Perasaan-perasaan kita sangatlah menentukan keputusan-keputusan kita. Tanpa kesadaran dan pengelolaan yang cerdas, maka perasaan kita bisa "liar" tak terkendali dalam mengarahkan kita kepada keputusan-keputusan yang tidak produktif.
Ini juga alasan mengapa World Economic Forum memasukkan Kecerdasan Emosi (EQ) sebagai 1 dari 10 kemampuan yang mutlak wajib dikuasai di tahun 2020.
Sudahkah Anda memahami soal Kecerdasan Emosi ini? Sudahkah Anda menguasainya? Sudahkah tim Anda dan organisasi Anda memahami pentingnya EQ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H