Semuanya Diam Membisu... Tidak ada suara... Kasus Mesuji...
hanya suara miring yang terdengar... kenapa mereka tidak menuruti kemauan si penguasa... tinggal pindah saja toh... masalah selesai...
Ini bukan masalah pindah atau tidak pindah... Ini masalah Pelanggaran HAM oleh negara... demi kepentingan pihak asing yang mau mengambil keuntungan dari lahan itu... apakah kita sudah sedemikian biadabnya... sampai kepala-kepala dipenggal... semuanya diam membisu... tak ada suara... Kasus Pemerkosaan Di Angkot...
hanya suara miring yang terdengar... makanya jangan pakai perhiasan berlebihan... pakai baju yang sopan dan rapi dong...
Pikiranmu kau taruh dimana? Justru yang harus dihajar habis adalah pemerkosanya... Bayangkan kalau IBUMU, KAKAKMU atau ADIKMU atau ANAKMU yang diperkosa... Masihkah kau bicara miring seperti itu... Ini berarti... Negara gagal melindungi warganegaranya di tanah airnya sendiri... masakan hanya pejabat pemerintah yang dikonvoi oleh pasukan... sedangkan rakyat adalah pembayar pajaknya... yang akan dikorupsi pula... masakan tidak bisa naik angkot dengan tenang... tanpa takut bahaya... semuanya diam membisu... tak ada suara... Kasus Korupsi... Siapa menjadi tersangka? Siapa menjadi terdakwa? Berapa tahun hukumannya... kapan bebasnya... Dimana Susno? Dimana Gayus? Dimana Nunun?
hanya suara miring yang terdengar... ahh... nanti mereka juga lolos... tidak kedengaran lagi... paling nanti ada pengalihan perhatian publik... berterimakasihlah pada media tv untuk sinetronnya... untuk hiburan-hiburan infotainmentnya yang membuai dan membodohi rakyat...
Sampai kapan engkau membodohi rakyatmu sendiri... sampai kapan engkau mau korupsi... dan membuat rakyatmu miskin tak mandiri... bukankah rakyat harus adil, makmur dan sejahtera... gantung dan hukum mati para koruptor... itu harga mati... semuanya diam membisu... tak ada... suara... Kasus Pembakaran Diri Mahasiswa... Di Depan Istana Negara... Agar penderitaan rakyat sampai ke telinga pemerintah...
hanya suara miring yang terdengar... perjuangan itu bukan seperti itu... waktunya tidak tepat... mahasiswa belum bergerak...
Kapan waktu yang tepat... kapan mau bergerak... sampai semua demonstran mati di ujung senjata? sampai ada kerusuhan massal lagi? Kami mulai tidak mengharapkan mahasiswa... Mereka telah berubah menjadi kaum kapitalis, borjuis dan hedonis... Mereka lebih rela mengantri blackberry berjam-jam dan pingsan... daripada berteriak lantang demi rakyat di bawah teriknya matahari... dimana UI, ITB, ATMA JAYA, TRISAKTI, UKI....
semuanya diam membisu... tidak ada suara...
sampai kapan kita tidak bersuara... aku tidak mau diam... biarpun tinggal pulang nama seperti Munir atau Baharuddin Lopa... karena aku tahu ini negeriku Indonesia... siapa lagi yang akan berjuang selain kita... bukankah pena lebih tajam dari mata pedang... jadi... tajamkan pensilmu... isi tintamu banyak-banyak... buka mata dan telinga... demi Indonesia kita tercinta... jangan ada lagi yang diam... tidak bersuara... BIG GBU! @jm261212.2352.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H