Mohon tunggu...
Josua Manurung
Josua Manurung Mohon Tunggu... profesional -

It is not enough to be very good, if you have the ability to be GREAT! BIG GBU!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mak, Aku Bosan Natalan!

24 Desember 2011   04:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAK, AKU BOSAN NATALAN!

Mak, aku bosan natalan... banyak orang datang ke Gereja tapi hatinya tidak ikut serta banyak orang berdoa... tapi pikirannya entah kemana... entah apa yang mereka doakan entah bisnisnya... entah uangnya... entah pekerjaannya... atau pacarnya... atau gebetannya yang baru... liturgi dan lagu menjadi usang dan tidak berarti... karena mereka tidak tahu apa makna natal itu dalam hidup mereka sendiri... Mak, aku bosan natalan... Gereja penuh setiap tanggal 25 berebutan kursi dan tempat untuk duduk tapi setelahnya... bangku dan kursi itu kosong tak pernah lagi diduduki... apakah begitu hebatnya khotbah tanggal 25 itu ya mak atau orang-orang tersadar bahwa dia perlu bertobat itu setiap tanggal 25 Des ya mak... Mak, aku bosan natalan... panitianya kerja setengah hati yang kerja ya kerja... yang santai ya santai... mereka bilang... itu kan bukan bagian ku... itu bukan job desk seksi ku... lucu ya mak...mereka anggap Gereja itu adalah kantor mereka... dan pelayanan menjadi hitung2an... ahh...coba ya mak... TUHAN main hitung2an juga dengan mereka... amit-amitlah mak... jabang bayi... mak, aku bosan natalan... lagu-lagu yang dinyanyikan hanya menyentuh langit-langit Gereja...orang-orang bernyanyi tapi jarang dihayati... mereka hanya puaskan kupingnya sendiri... pelayanan menjadi hambar... karena si AKU yang ditonjolkan mak,bukankah DIA harus smakin bertambah... dan ku harus smakin berkurang mereka lupa kali ya mak lagu itu... makkkk...eee... aku bosan natalan kata kata diucapkan tapi menjadi kurang berarti... mereka bilang... kiranya damai natal selalu ada bersamamu, ya ampuun mak... bagaimana mau damai ya mak... kalau hati terus saja khawatir... bimbang dan takut...untuk melangkah maju... mengatasi semua rintangan, di mulut percaya Kuasa Tuhan tapi di hati ragu...cem mana itu mak...bingung kali aku... sama orang-orang ini... mak... aku bosan natalan... jika mereka hanya mau pamer... bajubaru,celanabaru,rambutbaru,stockingbaru,gesper baru... ce co baru, natalan apa itu... aku mau tidur saja di rumah. zzz. @jm261210.0430. BIG GBU!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun