Mohon tunggu...
Josua Purba
Josua Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan

Mahasiswa FMIPA Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan ~Bahagia itu sederhana~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Pelukan Nenek

21 September 2023   23:11 Diperbarui: 21 September 2023   23:21 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah nenek ku pulang dari rumah sakit, beberapa minggu dirumah nenek ku memintak kepada kami agar dia dibawak pulang ke kampung (kerumahnya sendiri) dikarenakan dia sudah rindu dengan rumahnya. Tepat minggu kedua di bulan 2 kami pun membawak nenek ku untuk pulang kerumah nya, tetapi aku tidak bisa mengantarnya pulang dikarenakan aku pada saat itu sedang masuk sekolah. 

Setelah nenek ku diantar oleh ibu dan ayahku ke rumah nya, dan seminggu di rumah nya Pada tanggal 28 Februari 2018 adeknya ayah ku menelpon kami dan memberikan kabar yang sangat membuat kami menyesal dan membuat kami menangis. Nenek ku telah berpulang dan meninggalkan kami untuk selamanya, disaat kabar itu aku dengar aku merasa sangat kehilangan seseorang yang aku sayangi dan aku terus berpikir apakah aku bisa mengiklashkan ini semua ? 

Kami pun berberes pakaian kami untuk pergi ke kampung halaman untuk mengekebumikan nenek kami ke tempat peristirahat yang terakhirnya, selama perjalanan aku tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata dan selalu mengingat semua kenangan bersama nenekku. Sesampainya di rumah nenek ku, aku melihat nenek ku sudah tidur dan berpakaian rapi dan dibaluti oleh kain ulos. 

Aku disitu berteriak dan memeluk nenek ku sambil mengeluarkan banyak air mata, aku seakan tidak bisa kehilangan sosok seorang nenek yang sangat aku cintai. Setelah beberapa hari tibalah acara pengebumian nenek ku, disaat nenek ku sudah masuk di kubur aku tidak mau meninggalkan tempat kuburannya aku mau tetap disamping dan ingi  menjaganya sampai selamanya.

Tetapi disaat itu semua keluarga ku mengatakan kepada ku ikhlas kan lah nak nenek mu itu pergi dengan tenang, dia sudah tidak merasakan rasa sakit lagi dan dia sudah senang bersama bapa disorga. Jelang beberapa hari setelah nenek ku dikuburkan aku pun sudah bisa mengikhlaskan nenek ku untuk meninggalkan kami untuk selamanya, walaupun terkadang pada saat melihat semua fotonya aku selalu meneteskan air mata dan selalu ingat akan kenangan bersama nenek ku dulu. 

Berjalan waktu sampai saat ini pun aku masih merasakan kesedihan itu, sampai pada bulan 5 tahun 2023 aku pulang kakampung dan berjiarah ke tempat peristirahatan nenek ku aku menangis dan mengatakan "Nek.... cucumu ini sudah besar. Dia sudah menginjak kuliah tanpa nenek." doakan cucumu ini ya nek supaya segala kuliahnya lancar dan bisa sukses dan membahagiakan ibu dan ayah itu yang selalu kudoakan dalam hatiku, semoga nenek disana tenang dan bisa melihat kami anak dan cucunya nenek dalam keadaan sehat walaupun nenek hanya bisa melihat kami dari surga sana. Terima kasih atas semua kasih sayang nya nenek kepada ku, akan ku ingat selalu sampai aku menua nanti. Ceritamu, tatapanmu, kasih sayang mu, pelukanmu, hingga suara lembut mu yang akan selalu membuat hatiku rindu. Aku berharap nenek bisa tenang dan senang melihat kami disini dari kejauhan sana. Dengan ini, akan ku kirimkan salam rinduku melalui setiap doaku dari cucumu ini Nek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun