Mohon tunggu...
Josua Gesima
Josua Gesima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2

Seorang yang berkecimpung dalam Teologi, Filsafat, Ekonomi, Ekologi, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gejala Bahasa

18 November 2022   14:16 Diperbarui: 18 November 2022   14:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejala Bahasa

Pada abad ke-20, bahasa sebagai salah satu gejala yang muncul secara mencolok telah mengalami pergeseran dari sekadar medium penyampaian pesan menjadi syarat bagi kemungkinan untuk memahami realitas. Saat ini sejarah bergeser ke zaman penafsiran (the Age of interpretation) yang memperlihatkan "tidak ada fakta, hanya ada penafsiran", yang sebenarnya juga adalah hasil tafsiran. Masalah muncul ketika bahasa terjerumus ke pemutlakan. Bahasa sudah kehilangan rujukan selain pada dirinya sendiri. Artinya, konteks bahasa telah hilang sehingga makna ditarik dari bahasa itu sendiri. Padahal makna bukan hanya bersumber di bahasa tetapi juga berisi pengalaman. Kebenaran bukan hanya merujuk ke kata tetapi juga ke fakta (Supelli dkk 2011, 73-4).

Supelli memandang demikian cuaca kultural yang tampaknya dominan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tampaknya ada penyingkiran ciri antropologis dalam pengetahuan tentang tuhan sehingga orang dapat mendaku bahwa hanya mereka yang paling tahu tentang tuhan dan kehendak tuhan. Realitas (ontologi) ditafsirkan secara tunggal dan persepsi (epistemologi) diandaikan hanya bergantung pada relasinya dengan realitas tunggal tersebut sehingga ada kecenderungan biner dalam melihat kenyataan (Supelli dkk 2011, 75-6).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun