Mohon tunggu...
Josua Gesima
Josua Gesima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2

Seorang yang berkecimpung dalam Teologi, Filsafat, Ekonomi, Ekologi, dll.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Indonesia Kini dan Teologi Publik

18 November 2022   00:32 Diperbarui: 18 November 2022   00:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Hi-Tech. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Addicted to Novelty: The Vice of Curiosity in a Digital Age

W. Bradford Littlejohn

Perkembangan teknologi Era Digital memberikan pemahaman baru bagi manusia, tetapi era digital mendatangkan dampak buruk bagi setiap penggunanya. Hal ini disebabkan oleh rasa keingintahuan untuk mengetahui seluruh hal, yang pada akhirnya memberikan efek kecanduan. 

Para ilmuwan kognitif, sosiolog, dan psikolog berpendapat bahwa internet dan teknologi membentuk pemikiran, perilaku, dan sosialitas manusia (membantu atau merugikan). Sehingga diperlukan untuk mendalami pemikiran akan keingintahuan bagaimana bermedia sosial di era digitalisasi dengan baik. 

Dalam dunia teknologi semua hal dapat dan mudah di akses oleh siapa saja. Sehingga hal ini mendorong untuk memberikan pandangan untuk mengembangkan strategi perlawanan terhadap bahaya dari revolusi era digitalisasi. 

Realitasnya banyak orang yang menggunakan Facebook atau Twitter, pengguna diajak untuk terus mengklik konten-konten yang ada di dalamnya secara berkelanjutan walaupun hal itu tidak diperlukan oleh penggunanya, tetapi ini sadar atau tidak ini memberikan kepuasan bagi penggunanya dan akibatnya akan menyebabkan kecanduan. 

Sebagai contohnya adalah ketika keluarga beranggotakan lima orang di kereta yang menatap layar ponsel masing-masing dan berbagi pesan satu dengan yang lain, memantau beragam media sosial ataupun mahasiswa yang terus-menerus bermain game siang dan malam, bermain judi, menonton porno, dan lain-lain. 

Realitas ini menjadi candu dalam berdigitalisasi sehingga menghasilkan efek buruk bagi penggunanya. Lebih buruknya lagi menjadi pandemi kecanduan yang menghancurkan tubuh pengguna. Tulisan Nicholas Carr merangkum dalam bukunya The Shallows: "Internet mengubah cara membaca, berpikir, dan mengingat".

Secara destruktif, dikatakan bahwa kurangnya disiplin yang harus disalahkan, bukan teknologi itu sendiri. Grant juga menanggapi bahwa teknologi bukanlah instrumen murni yang dapat dengan bebas dipergunakan untuk mencapai tujuan apa pun, melainkan dilihat ke arah tujuan tertentu yang ditentukan oleh budaya di mana ia muncul (hal ini menyebabkan hasil pencarian dari pengguna internet atau digital akan semakin lebih sering ditampilkan oleh internet). 

Sehingga bagaimana cara untuk mengatasi dan menggunakan internet sebagai langkah pintar (disebut Kebajikan/moral Kristen) dalam bermedia internet.

Keburukan dari keingintahuan adalah kejatuhan yang mendalam, menjadi kekacauan pengetahuan yang seharusnya mengerti akan pengetahuan. Di mana saat manusia jatuh dalam dosa, iblis menggoda dan menyebabkan semuanya berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun