Mohon tunggu...
Josua ap Simamora
Josua ap Simamora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa universitas sumatera fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dari prodi ilmu komunikasi.dan saat ini saya sedang menjalani semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang dan Tantangan terhadap Penerapan TI dan Komunikasi di Perpustakan

8 Januari 2023   21:48 Diperbarui: 8 Januari 2023   21:49 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Standardisasi Isi Data dan Format Data Pilihan teknologi beragam dalam perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi sering kali membuat pengguna bingung bagaimana jika nanti ingin beralih ke sistem lain yang berbeda dari yang telah digunakan sebelumnya. Atau bagaimana jika perpustakaan ingin mengintegrasikan datanya dengan perpustakaan lain dengan sistem otomasi yang berbeda padahal integrasi data antar perpustakaan untuk berbagi sumber daya merupakan tindak lanjut dari perpustakaan digital itu sendiri. 

Untuk itu muncul gagasan untuk melakukan standardisasi untuk isi data dan format data dalam sistem perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sebuah sistem perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi mengelola berbagai sumber daya digital seperti dokumen, gambar, audio, video, atau source code.

Setiap sumber daya terdiri dari satu atau lebih file yang diwakili oleh salah satu metadata. Standar metadata yang sudah umum digunakan untuk standar isi data dalam ilmu perpustakaan sudah dikenal delapan area deskripsi sesuai International Standard Bibliographic Description (ISBD). Standar ini sudah lama dikenal dalam pengelolaan koleksi perpustakaan sehingga dalam otomasi sistem ini menjadi acuan dalam standar isi data.

Tantangan Penerapan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi 

 Perkembangan Teknologi Yang Sangat Cepat Teknologi informasi dan komunikasi menjadi teknologi yang cepat berkembang dan memiliki peran yang paling vital terhadap masyarakat. Diawali dari penemuan telegraf dimana informasi dan komunikasi dapat disebarluaskan dengan cepat namun dengan jarak dan volume yang terbatas. Kemudian dilanjutkan dengan penemuan radio dimana informasi dan komunikasi untuk pertama kalinya dapat disebarluaskan secara real time namun masih terbatas jarak hingga penemuan telepon dimana paradigma komunikasi jarak jauh yang pada masa awal perkembangan teknologi komunikasi dan informasi

masih hanya bersifat satu arah berubah drastis menjadi komunikasi dua arah sehingga memungkinkan dua orang dapat bertukar informasi dan berkomunikasi di saat yang sama. Teknologi internet adalah tingkat lebih lanjut dari teknologi informasi dan komunikasi. Internet muncul disaat mulai mapannya perkembangan teknologi informasi. Awalnya teknologi internet ini dipersiapkan untuk menghadapai perang dunia ketiga. Teknologi internet dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat sebagai bentuk lanjut alat komunikasi di medan perang. Pada masa awal perkembangan internet hanya baru bisa menghubungkan puluhan komputer dan hanya terbatas di lingkungan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. 

Memasuki awal tahun 1990an merupakan masa bersejarah internet dunia. Pada masa itu mulai dirintis internet untuk digunakan oleh masyarakat sipil. Hingga pada tahun 1992 sudah ada sekitar satu juta unit komputer yang terhubung di seluruh dunia dengan lebih dari tiga ribu situs internet. Teknologi telah berkembang dengan sangat cepat saat ini. Terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Banyak hal yang baru saja ditemukan dapat dengan cepat menjadi ketinggalan zaman.

Adaptasi Manusia Terhadap Teknologi yang Diterapkan Pembanguan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia pada tahun 2016 dinilai tak bergeming dibanding tahun 2015. Posisi Indonesia dalam ICT Development Index tetap seperti pada tahun 2015 berada di posisi 115 dunia dengan nilai 3,86. Dibanding negara lainnya di ASEAN, posisi Indonesia terlihat jauh tertinggal. Hal tersebut terdapat pada laporan ICT Development Index (IDI) 2016 yang diluncurkan International Telecommunication Union (ITU), organisasi PBB yang mengurusi teknologi informasi dan komunikasi. IDI (ICT Development Index) merupakan indikator pembangunan TIK yang dikeluarkan International Telecommunication Union. Indikator IDI terdiri dari 11 indikator yang dibangun dari 3 sub-index yang meliputi kemajuan dan pembangunan infrastruktur TIK (ICT Access), penggunaan TIK (ICT Use) dan keterampilan SDM TIK (ICT Skill). Untuk kawasan Asia Tenggara, Singapura berada di atas dibanding negara ASEAN lainnya, dengan nilai 7,95 dan berada di posisi 20 dunia. Kemudian Malaysia di posisi 61 dengan IDI 6,2. Brunei Darussalam berada di posisi 77 dengan index 5,33, ada Thailand di posisi 82 dengan nilai index 5,8. Di atas Indonesia, masih ada Viet Nam di posisi 105 dengan index 4,29 dan Filipina yang mendapat nilai index 4,28 dan berada di posisi 107. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbukti sangat berpengaruh pada perkembangan perpustakaan. Meski pada dasarnya teknologi adalah alat, namun dengan menggunakannya ternyata terjadi perubahan atas pola pikir dan pola tindak penggunanya. Demikian juga dengan pola pikir dan pola tindak pustakawan. Perubahan yang terus terjadi hingga masa ini menuntut terjadinya peningkatan kapasitas diri pada pustakawan. Peningkatan itu meliputi kompetensi, kecerdasan dan perbaikan sikap.

Meredith Farkas menyebutkan beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh pustakawan sekarang ini, yaitu:

  • 1. Mampu menguasai teknologi informasi yang digunakan
  • 2. Mampu mengelola, baik dirinya maupun layanan yang diampunya
  • 3. Mengajar adalah keterampilan yang harus dimiliki

Daftar Pustaka

Alfatih, M. I. (2016). Utilization of Information and Communication Technology in Coordination Between the National Library with the Provincial Library. Record and Library Journal, 1(2), 120-128.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun