Mohon tunggu...
joshuuachrr
joshuuachrr Mohon Tunggu... Editor - Siswa

siswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar Design Thinking: Definisi, Tahapan, Penerapan UI/UX

27 November 2024   20:55 Diperbarui: 27 November 2024   21:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Design Thinking adalah pendekatan human-centered yang revolusioner dalam dunia desain. Artikel ini akan membahas secara mendalam konsep Design Thinking, mulai dari definisi, lima tahap inti, hingga penerapannya yang signifikan dalam pengembangan UI/UX. Dengan memahami bagaimana Design Thinking dapat membantu tim desain untuk menempatkan pengguna di pusat perhatian, artikel ini bertujuan untuk menginspirasi pembaca untuk menerapkan prinsip-prinsip Design Thinking dalam proyek-proyek mereka.

UI/UX (User Interface dan User Experience) adalah dua elemen penting dalam proses development produk, untuk menciptakan kenyamanan bagi user (pengguna). Desain yang baik tidak hanya harus indah secara visual, tetapi juga harus memberikan fungsi dan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam menghasilkan desain yang baik adalah Design Thinking.

Artikel ini akan akan memaparkan konsep Design Thinking dalam konteks UI/UX dan bagaimana pendekatan ini dapat membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Apa itu Design Thinking ?

Design Thinking adalah pendekatan kreatif yang memfokuskan pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna untuk merancang solusi yang memenuhi harapan mereka. Pendekatan ini melibatkan identifikasi masalah, pengumpulan informasi, eksplorasi ide, dan pengujian konsep melalui iterasi berulang.

Design Thinking menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses desain dan mendorong desainer untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan konteks pengguna secara mendalam. Dalam konteks UI/UX, Design Thinking digunakan desainer dengan tujuan untuk memahami user dengan lebih baik.

Menurut Michael Shanks dari Stanford University dalam buku "Design Thinking and Design Theory," Shanks menjelaskan tentang pentingnya menggabungkan teori dan praktik dalam Design Thinking. Dia menekankan bahwa penting bagi desainer untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang teori desain dan berbagai pendekatan metodologis, sambil tetap mempertahankan fleksibilitas dan kreativitas dalam eksplorasi ide.

Ada 3 tahapan pengujian terhadap UI/UX yakni pretesting, testing, dan post testing. Tugas fasilitator disini merekam segala bentuk respon yang diberikan partisipan. Berikan instruksi yang jelas pada tahap pretesting dan berikan kesempatan partisipan untuk bertanya pada tahap post testing. Kamu bisa melihat alur pemberian instruksi dan feedback ketika partisipan mengerjakan tugas dalam pengujian ini melalui ilustrasi di bawah ini.

Artikel ini  dibuat dan disusun berdasarkan pengelaman dan beberapa wawancara yang dilakukan oleh guru guru yang berkecimpung di dunia UI dan UX dan menggunakan metode pengumpulan data serta observasi.

Saya menyimpulkan bahwa Tahapan Design Thinking mencakup :

Empati: Memahami Kebutuhan Pengguna

Langkah pertama dalam Desain Thinking adalah mengembangkan empati terhadap pengguna. Artikel yang kami rujuk menjelaskan pentingnya memahami pengalaman pengguna melalui pendekatan arkeologi. Misalnya, mempelajari pola perilaku manusia dalam konteks sejarah dan budaya mereka. Dalam UI/UX, kita dapat menerapkan metode serupa dengan melakukan wawancara, pengamatan pengguna, atau menyelenggarakan kelompok diskusi. Hal ini membantu kita mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kebutuhan, harapan, dan tantangan yang dihadapi pengguna.

Definisi Masalah: Mengidentifikasi Tantangan

Setelah memahami pengguna, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan. Dalam artikel, Shanks menyoroti pentingnya menentukan pertanyaan yang relevan dalam konteks arkeologi. Dalam UI/UX, kita perlu mengartikulasikan masalah yang dihadapi pengguna dengan jelas. Misalnya, jika kita merancang aplikasi e-commerce, mungkin masalahnya adalah kurangnya kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan. Definisi yang tepat tentang masalah membantu kita memfokuskan upaya pada solusi yang relevan.

Ideasi: Menghasilkan Solusi Kreatif

Pada tahap ini, kita membangkitkan ide-ide kreatif untuk mengatasi masalah yang telah didefinisikan. Dalam UI/UX, kita dapat menerapkan teknik brainstorming, mind mapping, atau prototyping cepat untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi. Proses ini memungkinkan kita untuk menjelajahi beragam opsi dan memperoleh ide yang inovatif.

Prototipe dan Uji Coba: Melihat Solusi dalam Aksi

Langkah selanjutnya adalah membangun prototipe dari solusi yang telah dihasilkan. Dalam UI/UX, prototipe dapat berupa wireframe, mockup, atau bahkan prototipe interaktif. Pengujian prototipe dengan pengguna sebenarnya membantu kita mendapatkan umpan balik berharga untuk meningkatkan desain dan memastikan solusi yang dihasilkan benar-benar memenuhi kebutuhan pengguna.

Iterasi dan Refleksi: Menyempurnakan Desain

Desain Berpikir adalah proses iteratif yang melibatkan berulang kali memperbaiki dan mengembangkan solusi berdasarkan umpan balik pengguna. Dalam UI/UX, kita harus terus-menerus beradaptasi dan meningkatkan desain berdasarkan pengalaman pengguna yang nyata. Refleksi dan evaluasi mendalam membantu kita menemukan solusi yang optimal.

Tahapan Design Thinking yang dijelaskan di atas menggambarkan pendekatan yang terstruktur dalam memahami dan memecahkan masalah, terutama dalam konteks desain UI/UX. Dari tahap empati untuk memahami kebutuhan pengguna, hingga iterasi dan refleksi untuk menyempurnakan solusi, setiap langkah berperan penting dalam menciptakan produk yang berfokus pada pengguna. Dengan menggabungkan wawasan dari berbagai disiplin ilmu seperti yang dijelaskan dalam artikel, proses ini memungkinkan para desainer untuk menghasilkan solusi inovatif yang tidak hanya kreatif tetapi juga relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Pada akhirnya, Design Thinking bukan hanya tentang menemukan solusi, tetapi tentang terus beradaptasi dan berevolusi bersama dengan kebutuhan pengguna.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun