Mohon tunggu...
Joshua Tobias Tarihoran
Joshua Tobias Tarihoran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengamat Masyarakat dan saya Masih berstatus sebagai Mahasiswa STFT Jakarta

saya suka melihat situasi terkini yang sedang terjadi saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pelayanan & Tanggung Jawab Para Pendeta & Pemimpin Gereja pada saat Situasi Pandemi Covid 19

4 Mei 2024   17:12 Diperbarui: 5 Mei 2024   01:01 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kalsel.kemenag.go.id/berita/538618/Gereja-Banjarbaru-Terapkan-Protokol-Kesehatan-kepada-JamaahInput sumber gambar 

Dalam buku ini, ada beberapa artikel yang membahas tentang bagaimana pemimpin gereja menghadapi situasi pandemi COVID-19. Salah satu artikel yang menarik adalah artikel yang ditulis oleh Dr. Nus Suhendra yang berjudul "Gereja dalam Masa Pandemi: Meninjau Ulang Fungsi dan Peran Gereja". Dalam artikel ini, Merilyn menyoroti bahwa pandemi COVID-19 telah memaksa gereja untuk meninjau kembali fungsi dan peran gereja dalam melayani jemaat. (Paledung, Hans Harmakaputra & Kartika Diredja 2022, 76). Menurut Merilyn, pandemi COVID-19 telah memperlihatkan betapa pentingnya keterlibatan gereja dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, gereja harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi pandemi ini dan mengevaluasi kembali perannya sebagai penggerak kebaikan di masyarakat. Selain itu, gereja juga perlu meningkatkan kemampuan dalam menggunakan teknologi untuk memfasilitasi pertumbuhan rohani jemaat. (Paledung, Hans Harmakaputra & Kartika Diredja 2022, 77). 

Kesimpulannya, pandemi COVID-19 telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk kehidupan keagamaan. Pendeta atau pemimpin gereja harus menyesuaikan diri dengan situasi baru ini dan memperhatikan kesehatan mental jemaatnya. Agama dan spiritualitas dapat menjadi sumber kekuatan dan harapan bagi pendeta atau pemimpin gereja dan jemaatnya. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pendeta atau pemimpin gereja juga harus menunjukkan sikap positif dan optimis. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pendeta atau pemimpin gereja harus menunjukkan sikap positif dan optimis, serta memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk membimbing jemaatnya selama masa pandemi ini. 

Daftar Acuan 

Crain, William. 2014. Teori perkembangan: konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Supratiknya, A., peny. 1993. Teori-teori psikodinamik.Yokyakarta: Penerbit Kanisius

Kung, Hans. 2001. Sigmund Freud Vis--Vis Tuhan. Terjemahan Edi Mulyono. Yogyakarta: Kanisius.

Freud, Sigmund. 1920. A General Introduction to Psychoanalysis. New York: Boni and Liveright.

Vitz, Paul C. 1988. Sigmund Freud'S Christian Unconscious. New York: The Guilford Press.

Paledung, Rappan, Hans Harmakaputra, Kartika Diredja, peny. 2022. Gereja Dan Pandemi Covid-19 Adaptasi, Reorientasi, dan resiliensi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun