Mohon tunggu...
Joshua Stefanuslee
Joshua Stefanuslee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Be Gratefull, UAJY

Selanjutnya

Tutup

Film

Jurnalis Marie Colvin yang Menggambarkan Feminisme dalam Film "A Private War" (2018)

6 November 2021   16:23 Diperbarui: 6 November 2021   16:27 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A Private War. Sumber: comingsoon.it

 

Film A Private War yang dirilis pada tahun 2018 ini mengandung representasi feminism yang cukup kental. Banyak unsur-unusr dari feminisme yang ditampilkan dalam film A Private War yang menceritakan seorang jurnalis perempuan bernama Marie Collvin dalam meliput perang-perang yang terjadi di negara timur tengah. Ayo kita baca lebih lanjut tentang Film A Private War Tersebut.

A Private War (2018)

A Private War. Sumber: comingsoon.it
A Private War. Sumber: comingsoon.it

A Private War mengangkat kisah nyata dari perjuangan Marie Colvin, seorang jurnalis perempuan yang diperankan oleh Rosamund Pike, saat melakukan peliputan di beberapa negara rawan konflik. Film ini diadaptasi dari artikel "Marie Colvin's Private War" karya Marie Brenner yang terbit di Majalah Vanity Fair pada 2012.

Kisah film drama biografi ini disutradarai oleh Matthew Heineman ini dimulai ketika Marie Colvin memilih pergi ke Sri Lanka untuk mewawancarai pemimpin pemberontak, Macan Tamil pada 2001.  Ketika itu editor perusahaan The Sunday Times, Sean Ryan yang diperankan oleh Tom Hollander yang adalah bos dari Marie Colvin memerintahkan ia pergi ke palestina.

Namun Colvin tetap berangkat ke Sri Lanka, dengan alasan sudah melakukan janji wawancara khusus oleh Macan Tamil.

Dalam melakukan tugas peliputan ke Sri Lanka inilah yang membuat mata sebelah kiri Colvin menjadi buta. Mata Colvin rusak setelah terkena serpihan ledakan granat berpeluncur roket yang ditembakan pasukan pemerintah Sri Lanka, ketika Colvin hendak menyebrang dari lokasi yang diduduki Macan Tamil ke Daerah Pemerintah.

Colvin sangat berambisi dalam meliput berita dalam zona perang, bukan karena dia mau dikenal banyak orang, tetapi ia ingin mengangkat tentang Kondisi yang dialami oleh rakyat sipil, yaitu kelaparan, banyak rakyat sipil yang meninggal akibat perang, maka dari itu Colvin ingin terjun langsung ke dalam zona perang tersebut.

Berkat dedikasinya dalam menulis berita di daerah konflik, dan berhasil meliput kisah kepedihan warga sipil yang tak banyak diketahui publik, Colvin pun mendapatkan penghargaan Foreign Reporter of the Year dalam British Press Award 2001. Colvin kembali meraih penghargaan pada tahun 2009 dan 2012.

Colvin menyaksikan banyak kepedihan dalam konflik bersenjata di berbagai negara. Ia merupakan jurnalis berpengalaman yang sudah meliput sejak tahun 1986. Ia pernah meliput konflik Kosovo, Cechnya, Sierre Leone, Zimbabwa, hingga Timor Timur yang kini bernama Timor Leste.

Apa itu Feminisme?

Feminisme berasal dari kata latin femina yang berarti memiliki sifat keperempuanan. Secara umum istilah feminisme adalah menunjuk pada pengertian sebagai ideologi pembebasan perempuan, karena yang melekat dalam semua pendekatannya adalah keyakinan bahwa perempuan mengalami ketidakadilan karena jenis kelaminnya (kasiyan, 2008: 73 dalam Diani, dkk, hal 130-150).

Kritikus feminis dan sejarawan budaya menemukan bahwa perempuan dalam sastra dan budaya sering digambarkan dalam stereotip negatif atau sangat positif. Perempuan didalam film sering digambarkan sebagai ancaman bagi kekuatan dan potensi pria. Mereka juga digambarkan sebagai malaikat yang tugas hidupnya merawat pria (Ryan, 2012).

Feminisme dalam Film A Private War (2018)

sumber: Gatra.com
sumber: Gatra.com

Balik lagi ke film A Private War (2018). Film ini mengandung banyak unsur feminisme yang dalam tapi ringan.

Film yang berlatar belakang seorang jurnalis perempuan bernama Marie Colvin yang selalu bertaruh nyawa dalam meliput keadaan zona konflik demi mendapatkan informasi mengenai kesengsaraan rakyat sipil dalam perang tersebut.

Marie Colvin yang diperintahkan oleh atasannya untuk tidak meliput zona konflik, tetapi dia tetap berjuang demi dapat meliput kedalam zona konflik tersebut demi mendapatkan keinginannya. Ini membuat marie colvin bebas dalam meliput berita yang ia inginkan.

Karakter Marie Colvin terlihat tegas dan pemberani, serta cepat mengambil tindakan yang tepat, seperti yang terlihat dalam film ketika ia mengelabui pasukan bersenjata di gerbang masuk Fallujah. Ia mengaku sebagai petugas kesehatan untuk korban di daerah konflik, dengan memberikan kartu anggota senam kepada salah satu seorang perugas pos penjagaan.

Sumber: BBC.Com
Sumber: BBC.Com

Tidak ada rasa takut dalam diri marie colvin ketika dia berhadapan dengan petugas pos penjagaan tersebut, dia sangat tenang dan tidak menunjukkan sifat dasar wanita sedikit pun. Mental dari seorang Marie Colvin sudah terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang sudah ia lalui.

Representasi feminisme juga tergambar dalam film ini dimana Marie Colvin yang merupakan seorang jurnalis perempuan tetapi berani untuk meliput daerah-daerah yang mempunyai konflik besar. Dibandingkan dengan juranlis-jurnalis wanita lainnya yang tidak berani mengambil risiko yang begitu tinggi.

Ini menggambarkan bahwa kesetaraan gender dibentuk dalam film ini, dimana laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan yang sama dalam mengambil risiko, tidak memandang derajat laki-laki lebih tinggi dari perempuan.

Film ini mengajarkan bahwa perempuan juga bisa lebih berani dan lebih bertanggung jawab daripada laki-laki, dan bisa menyetarakan gender nya dengan laki-laki, dan tidak dipandang lemah dengan sebelah mata.

Marie Colvin juga dengan berani lagsung terjun kedalam zona-zona konflik sampai merelakan kehilangan mata sebelah kirinya demi untuk menegakkan keadilan bagi rakyat yang menderita akibat perang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun