Karina berharap semakin banyak kaum perempuan yang mengulurkan bantuannya dalam masa pandemi sebagai wujud kepahlawanan Kartini era modern. "Semoga semakin banyak masyarakat, terutama kaum perempuan, yang semakin peka dan peduli terhadap sesama yang berkekurangan," ujarnya memungkasi.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bogor M Rusli Prihatevy. Legislator ini menyadari bahwa demi menghidupkan semangat Kartini yang penuh kepekaan sosial tidak hanya diperingati setiap tanggal 21 April setiap tahunnya. "Kita harus memperjuangkan hak-hak perempuan dan saudara-saudara kita yang kurang beruntung hidupnya dengan berbagai upaya,"  kata Rusli.
"Contohlah, kisah hidup Kartini yang berani mendobrak tradisi lewat surat-suratnya yang powerful, sikapnya yang mandiri, dan mampu berjuang dari balik kondisi yang mengekang pada zamannya. Kita harus memberi api semangat bagi wanita dan semua masyarakat yang kurang mampu," tutur Rusli menambahkan.
Senyum dan Harapan
Berkaitan dengan waktu pelaksanaan aksi sosial, Rusli mengungkapkan, insiatif IIPG membagikan bantuan tersebut bertepatan dengan semakin dekatnya bulan suci Ramadan yang jatuh beberapa hari setelah peringatan Hari Kartini. "Semoga apa yang diberikan oleh rekan-rekan kami di IIPG dapat meringankan beban hidup para penerima paket (sembako) mendekati bulan suci Ramadan, sehingga dapat menjalani bulan puasa dengan lebih fokus dan bersemangat" tambah Rusli kemudian.
Meskipun ia belum yakin tentang kapan pandemi virus korona ini akan berakhir, Rusli mengajak semua warga untuk optimis seraya tetap menjaga kesehatannya. "Intinya, tetap di rumah dan jaga kesehatan, serta ikuti imbauan dan anjuran dari pemerintah. Bersama-sama, dengan  semangat gotong royong, kita bisa memutus mata rantai penyebaran korona," kata Rusli memungkasi.
Berdasarkan informasi yang diterima, ada sekitar 150 paket sembako yang dibagikan di sejumlah titik di Kecamatan Bogor Barat pada aksi sosial tersebut. Pembagian sembako menyasar sejumlah kaum dhuafa, antara lain para janda dan kaum lansia yang menjadi fokus utama. Meski demikian, pembagian sembako ini dilakukan secara acak dan spontan.
Wati (41), warga Kelurahan Sindangbarang, selaku salah satu penerima paket sembako ini mengaku bersyukur dan berterima kasih atas paket sembako yang diterimanya.
Ia mengaku sempat menjalani pendataan untuk mendapatkan bantuan berupa paket sembako dari pemerintah, namun bantuan yang dijanjikan belum juga ia terima hingga akhirnya ia mendapatkan paket sembako dari IIPG. "Bantuan ini meringankan beban orang kecil seperti kami," tutur janda tiga anak ini.
Ia juga dengan penuh optimisme, mendoakan keadaan bangsa dan negara, termasuk daerah tempatnya berada, agar segera terbebas dari pandemi virus korona, apalagi salah satu anaknya yang bersekolah tingkat SD sangat rindu untuk kembali ke sekolah dan belajar bersama teman-temannya. [JM]