Â
Â
Â
Mengenal Deltomed Lebih Dekat
Suasana lalu lintas yang cukup ramai tak menyurutkan langkah saya beserta rekan-rekan Kompasianer. Maklum saja, Solo dulunya pernah dikenal sebagai kota kecil yang terkenal dengan sungai besarnya bernama Bengawan Solo, kini menjelma menjadi kota metropolitan berbasis budaya yang modern. Beberapa ruas jalan protokol seringkali dihiasi kemacetan di kanan maupun kiri. Untung saja ada Shulhan Rumaru dan Pendi Kuntoro dari Kompasiana yang menemani rombongan.
Perjalanan Solo-Wonogiri yang memakan waktu 1 jam 30 menit seakan tak terlalu capai ketika kami semua sampai di Pabrik Deltomed yang terletak di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Pabriknya yang bersih menjadi semakin asri karena rindangnya ratusan pohon yang berdiri kokoh mengelilingi kawasan pabrik, serta pelbagai jenis tanaman obat yang dijadikan tanaman hias.
Kehadiran kami disambut ramah para staf Deltomed yang mengantar kami menuju ruang rapat pada gedung kantor. Sekilas, Deltomed memiliki beberapa unit gedung dalam kompleks pabriknya antara lain gedung kantor, gedung kantin karyawan, gedung penyimpanan, gedung pencucian dan pengeringan bahan baku, dan juga fasilitas produksi yang diresmikan pada 2011 lalu. Patung perempuan menggendong bakul berisi botol-botol jamu menjadi ikon pabrik ini. Kawasan pabrik Deltomed adalah kawasan bebas asap rokok, oleh karenanya pastikan Anda tidak merokok jika mengunjungi tempat ini.
Presiden Direktur Deltomed Nyoto Wardoyo memasuki ruang rapat. Mereka sumringah melihat kami yang begitu antusias untuk baron pabrik hari ini. Nyoto mengatakan, "Selamat datang bapak dan ibu blogger Kompasiana di pabrik Deltomed. Dalam kunjungan ini bapak dan ibu akan menambah wawasan tentang proses produksi obat-obatan herbal berkualitas."
Nyoto nyatanya tak sendiri. Ia didampingi sejumlah direksi, antara lain Adhi Surya sebagai manajer produksi, ahli herbal yang merangkap direktur pengembangan bisnis Dr. Abrijanto SB, M.Si., direktur sumber daya manusia Gangsar Laksono, direktur pengembangan dan penelitian Lilla Kurnia, direktur pengendalian mutu Haniyah, dan sejumlah staf lain yang turut mendampingi saya dan rekan-rekan Kompasianer. Sayangnya, dalam pertemuan ini managing director Mulyo Raharjo berhalangan hadir.